Akuntansi Internasional-Resiko dan Pengendalian


Nama : Harni Tyastuti
Npm : 21207464
Kelas : 4EB08
Tugas : Akuntansi Internasional
Resiko Pengendalian
1.Resiko Akademis
-Banyak tugas dari Dosen
-Laporan Praktikum banyak
-Tidak menunda waktu pengerjaan tugas
-Di kerjakan sedikit demi sedikit agar tugas tersebut dapat selesai dengan baik
2.Resiko Sosial
-Salah pergaulan
-Terjerumus dalam aliran-aliran sesat
-Pandai-pandai memilih teman
-Tidak mudah percaya oleh orang lain yang belum dikenal
3.Resiko Kesehatan
-Kelelahan jadi sulit konsentrasi
-Sakit karena kurang tidur
-Hidup teratur
-Pola hidup yang sehat
-Makan makanan yang bergizi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


Untuk kepentingan analisis keuangan, tidak hanya diperlukan untuk menyadari perbedaan akuntansi internasional tetapi juga mampu menilai dampaknya pada aktiva dan pendapatan serta indikator utama dan perbandingan yang saling terlibat. Sebagai contoh: Earning Per Share, Return On Equity, Leverage (gearing),dan sebagainya. Dalam pelaksanaanya, kita akan melilhat dampak atas perbedaan di dalam prinsip-prinsip akuntansi di seluruh dunia dengan refensi khusus pada suatu pilihan dari negara-negara besar.

STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan penelitian Akuntasi Internasional Amerika Serikat tentang proyek penghasilan financial berfokuskan pada bentuk dan isi. Klasifikasi dan agregasi serta spesifikasi hal-hal tertentu serta laporan keuangan atau anggaran biaya tahunan. Laporan keuangan didasarkan pada jumlah ukuran pendapatan serta perlu adanya pemahaman terhadap kunci ukuran finansial dan rasio yang berasal dari laporan keuangan.
PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN ANALISIS PERNYATAAN KEUANGAN
Sejalan dengan perkembangan bisnis dan pasar keuangan yang semakin meningkat secara internasional, perbedaan dalam akuntansi internasional pun menjadi lebih penting dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internsaional. Perbedaan akuntansi internasional berdampak pada penilaian atas laba dan arus kas dimasa yang akan datang.
Penilaian/penaksiran ini penting untuk portofolio investor dalam membuat penilaian atas saham mereka. Hal ini juga penting untuk perhatian perusahaan dengan foreign direct investment (FDI)/investasi asing langsung, yang melibatkan penaksiran dari akuisisi potensial dan partisipasi ventura gabungan atau meningkatnya modal dari perusahaan yang terdaftar pada pasar saham asing. Jumlah yang bertambah dari perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham internasional, dengan bursa efek London yang sudah diambil alih oleh bursa efek New York sebagai bursa efek yang paling populer,dan banyak lagi bursa saham yang terus berkembang. Sebagai tambahan telah ada satu peningkatan dramatis dalam kemunculan pasar modal dan kompetisi untuk investasi internasional
Perbedaan akuntansi internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan. Pertama, dalam mencoba untuk menilai perusahaan asing, ada suatu kecenderungan untuk melihat laba dan data keuangan lain dari sebuah perspektif dalam negeri, dan oleh karenanya ada suatu masalah dari melewatkan efek atas perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat serius. Kedua, kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan dalam konteks pengukuran. Ketiga,isu tentang perbandingan internasional dan harmonisasi akuntansi menjadi sorotan dalam konteks. Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991) menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisa dampak dan relevansi dari perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan ekonomi. Dalam lingkungan atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan akuntansinya adalah ketidak logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa dibandingkan. Praktik logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika lingkungan ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional, perbedaan akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu ada di peraturan perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan bisnis, kebudayaan akuntansi dan seterusnya. Disisi lain perlakuan akuntansi serupa mungkin dapat dipertimbangkan saat seperti factor berarti sama. Pentingnya pemahaman factor lingkungan dan budaya begitu ditekankan.

PERBEDAAN UTAMA DALAM PRINSIP AKUNTANSI DI SELURUH DUNIA
Adanya perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi cukup signifikan untuk membuat pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam periode pembuatan perbandingan internasional.
Jika sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti AS, Uni Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman), Brasil, Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansu yang digunakan bisa berpengaruh berbeda terhadap pendapatan dan aset.
Akuntansi depresiasi di AS dan Uni Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep dari nilai guna umur ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman, Swiss dan Jepang, peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih cepat.
Pengukuran persediaan secara umum didasarkan pada prinsip "lower of cost and market" tetapi dengan beberapa variasi dalam penaksiran arti dari pasar, itu adalah, "net realizable value" atau biaya pengganti. LIFO juga kadang kali diijinkan untuk tujuan pajak (sebagai contohnya Jepang dan AS), tetapi lebih sering tidak (contohnya Uni Eropa). Kontruksi kontrak diakuntansikan secara umum menggunakan metode "percentage-of-completion". Tetapi metode kontrak lengkap yang lebih konservatif digunakan di Swiss, Cina dan Jerman.
Biaya bagian penelitian dan pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya dikeluarkan lebih cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil pendekatan yang lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang serba memperbolehkan juga diadopsi secara umum ke arah kapitalisasi biaya peminjaman dari aset.
Perlakuan dari keuntungan pensiun juga diakuntasikan secara umum atas basis yang bertambah/ atau proyeks keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan, kontras dengan Brasil dan Cina yang menggunakan metode sebaliknya.
Perlakuan terhadap perpajakan adalah area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi dipengaruhi secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis, Jerman, Swiss, dan Brasil.
Perlakuan dari kombinasi bisnis di seluruh dunia bervariasi tergantung pada kurang atau lebihnya metode "pooling-of-interest" atau kumpulan kepentingan, metode ini dijadikan persyaratan atau diijinkan tergantung pada keadaan tertentu. Tetapi metode pembelian juga dibutuhkan secara umum. Di Brasil, Cina dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan kontras dengan AS dan Inggris, dimana mertode amortisasi tidak diperlukan tetapi dilakukan tes kelayakan.
Berkaitan dengan goodwill, hal-hal lain seperti merk, hak publikasi, dan paten, yang secara umum dikapitaslisasi, kecuali di Swiss, tetapi subjek biasanya diamortisasi, jika tidak maka diadakan tes kelayakan.
Akhirnya, hal-hal yang berkaitan dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam tujuannya untuk mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau closing rate. Disini, spertinya ada beberapa fleksibilitas secara umu, dengan kurs aktual ataupun kurs rata-rata.
Meskipun adanya pertumbuhan kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan praktiknya secara internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak keseluruhan dari perbedaan akuntansu atas pendapatan dan ekuitas pemegang saham. Meskipun begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi mungkin telah dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak keseluruhannya tidak terlalu signifikan. Pertanyaan pentingnya adalah apakah perbedaan akuntasnsi secara sistematis berdampak terhadap pengukuran pendapatan, dengan kata lain, apakah perbedaan ini sangat berarti?
Meskipun telah dilakukan riset yang sangat terbatas mengenai dampak kuantitatif dari perbedaan akuntansi internasional, ada bukti kuat antara hubungan prinsip akuntansi di AS dengan Inggris, beberapa negara Uni Eropa, dan Jepang.

DAMPAK PERBEDAAN AKUNTANSI AMERIKA SERIKAT DENGAN INGGRIS: SUATU ANALISIS KUANTITATIF
Penguaan GAAP Amerika Serikat sebagai suatu ukuran, maka dapat dilihat sebagai suatu penilaian hubungan antara pelaporan laba dibawah GAAP inggris dan pelaporan laba GAAP Inggris yang disesuaikan dengan GAAP Amerika Serikat.
Indeks konservatisme dapat dihitung, seperti ditunjukan oleh Grey (1980), menggunakan rumus sebagai berikut:
1 - [RA-RD]

RA = Laba setelah disesuaikan
RD = Laba

Partial index of conservation = 1 - [Parsial Adjusment]

Secara ringkas, perbedaan antara praktek mengenai prinsip-prinsip akuntansi Amerika Serikat dan Inggris lebih sedikit konservatif atau Amerika Serikat memiliki dampak yang jauh lebih kuantitatif atass suatu laba yang berkaitan. Walaupun hal itu bertentangan dengan dengan kekuatan yang diharapkan dari dua Negara utama Anglo-Amerika tersebut dengan tradisi akuntansi serupa, suatu pertanyaan penting namun menunjukkan.

SUATU PERSPEKTIF GLOBAL ATAS PENGUKURAN LABA
Bukti yang tersedia menghendaki bahwa pendapatan yang telah diukur sesuai dengan prinsip atau dasar akuntansi Inggris secara sistematis selalu lebih tinggi atau sedikit konservatif daripada pendapatan yang telah diukur dengan dasar atau prinsip Amerika Serikat. Namun apa yang kita ketahui tentang pengaruh kuat yang relative dari dasar atau prinsip akuntansi Anglo – Amerika tentang pendapatan yang berbandingdengan yang ada pada benua Eropa dan Jepang.

Benua Eropa
Pentingnya pemahaman bagaimana perbedaan akuntansi dapat mempengaruhi penafsiran akun perusahaan dieropa telah ditekankan lagi baru-baru ini. Namun secara keseluruhan mempengaruhi pengaruh terhadap laba. Usaha awal untuk mengukurnya dalam praktek, dampak prinsip akuntansi di prancis dan prinsip-prinsip akuntansi jerman dibandingkan dengan prinsip-prinsip akuntansi inggris telah dilakukan oleh Gray (1980) dalam suatu studi empiris perusahaan untuk periode 1972-1975. Weetman dan Gray (1991) menguji dampak perbedaan akuntasi atas laba. Prakteknya di Belanda, Swedia, dan Inggris. Dari hasil penelitian cenderung mengatakan bahwa Belanda memiliki tingkat konservatifme yang rebih rendah, meskipun tidak seekstrim di Inggris dan Swedia yang cenderung mengharapkan untuk lebih konsrvatif dibandingkan GAAP Amerika Serikat.

Jepang
Data pada tingkat kerja sama tentang pengaruh perbedaan GAAP Jepang/ Amerika Serikat sebelum dipastikan atau belum diperoleh karena banyak perusahaan di Jepang yang terdaftar dalam laporan Amerika Serikat sesuai dengan GAAP Amerika Serikat. Akan tetapi menrut penelitian oleh Cooke pada tahun 1993 dan ia telah menyediakan beberapa bukti kasus menarik untuk ditampilkan secara relative "konservatif" menurut ukuran pendekatan dan perolehan atau pendapatan Amerika Serikat.

PERBANDINGAN ANALISIS GLOBAL
Secara keseluruhan inggris lebih sedikit konservatif disbanding negara-negara lain. Negara-negara di benua eropa, disisi lain secara bersama-sama didalam suatu kelompok yang lebih konservatif dibandingkan dengan amerika serikat.
Saran ini penting bagi pendekata yang berbeda untuk pengukuran akuntansi yang mungkin berlaku disamping usaha penyelarasan internasional yang dilanjutkan untuk mencapai ha yang dapat dibandingkan secara global.

PERBANDINGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PASAR MODAL
Pentingnya perbedaan pengukuran permasalahan internasional untuk analisis keuangan yang terkait dengan penyelarasan internasional. Ada satu pertanyaan penting mengenai bagaiana harga saham bereaks pada laba yang dihitung menggunakan GAAP. Meek (1983) menunjukkan bahwa harga saham di Amerika Serikat bereaksi untuk pendapatan asing dalam GAAP. Penelitian dari Pope dan Rees(1992) menunjukkan bahwa korporasi Inggris yang terdaftar di Amerika Serikat dan juga pelaporan menggunakan GAAP Amerika Serikat menjelaskan kekuatan kenaikan yang signifikan dari informasi penyesuaian pendapatan oleh GAPP Amerika Serikat.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PENGUKURAN
Pertimbangan untuk perbedaan pengukuran dapat ditemukan dalam lingkungan dan factor budaya yang mempengaruhi prinsip akuntansi di suatu negara. Di Amerika Serikat dan Inggris, pasar modal merupakan suatu pengaruh yang dominan dengan kebutuhan informasi investor memberikan harapan kepada suatu harapan yang lebih optimis terhadap laba dan karena itu harga saham menjadi lebih tinggi. pada waktu yang sama prinsip-prinsip akuntansi secara relatif fleksibel, profesi akuntansi secara relatif tidak terikat pada pemerintah, aturan pajak hanya mempunyai pengaruh terbatas atas praktek akuntansi. Dasar nilai-nilai kebudayaan cenderung memotivasi dan menguatkan kekurangan pendekatan konservatif untuk pengukuran secara keseluruhan.
Di benua Eropa dan Jepang perpajakan dan sumber keuangan lainnya secara relatif lebih berpengaruh dibandingkan pasar modal . Negara-negara ini mempunyai suatu tradisi Kitab Undang-Undang Hukum dan Rencana Akuntansi. Secara umum, otorisasi pajak memungkinkan pajak hanya bertujuan kepada materi tersebut untuk pembebanan akun dan untuk pendapatan pajak ketika melaporkan akun tersebut. Ini cenderung mendorong ke arah aplikasi prinsip akuntansi yang konservatif untuk melaporkan rendahnya laba untuk tujuan perpajakan. Sebagai tambahan materi kreditur dan pnjaman keuangan sehubungan hak kekayaan memberikan suatu pengaruuh konservatif lebih lanjut di dalam menurunkan laba untuk meningkatkan minat kreditur dan pemilik dana vis-a-vis pemegang saham. Dengan demikian, para pemakai laporan keuangan di negara-negara tersebut mungkinnlebih terkait dengan neraca dibandingkan informasi ikhtisar laba rugi yang semakin konservatif. Black and White (2003) menemukan bahwa informasi neraca etrsebut memiliki nilai yang lebih relevan dibanding informasi ikhtisar laba rugi di Jerman dan Jepang.

KONVERGENSI AKUNTANSI GLOBAL
Alasan utama untuk mengembangkan standar internasional adalah menentukan tingkat perbandingan untuk membantu investor untuk membuat keputusan dengan mengurangi biaya perusahaan multinasional dalam menyiapkan beberapa norma dan pelaporannya. IASB memainkan suatu peran utama di dalam mengkoordinir dan menyelaraskan aktifitas keterlibatan para agen dalam menenukan akuntansi dan norma pelaporannya. Standar IASB juga diharapkan untuk menyediakan suatu model yang bermanfaat bagi negara berkembang untuk menetapkan standar akuntansi pertama kali.
Pada awalnya standar internasional telah dikembangkan lebih fleksibel substansial untuk menagomodasikan minat nasional yang berbeda, tetapi sejak itu telah muncul tekanan untuk mengembangkan standar yang lebih seragam untuk memudahkan cross-border modal yang meningkat dan pasar bursa yang terdafar.
Suatu inti program yang baku untuk mempromosikan pengembangan tentang keseragaman standar yang lebih berkualitas telah diaktifkan korporasi dengan organisasi internasional komisi pengawasan terhadap surat-surat berharga (IOSCO) dan telah diselesaikan pada tahun 1998. IASB berharap agar pengesahan IOSCO akanmendorong ke arah suatu pengenalan yang lebih besar tentang norma pelaporan keuangan internasional dan promosi pemusatan global.
Suatu pertumbuhan jumlah perusahaan juga merupakan pilihan utama mengikuti standar internasional, meskipun deminkian, pemenuhan tidaklah selalu sebagai hal yang menyeluruh dalam praktek ketika diklaim. Tahun 2005 negara-negara Uni Eropa sudah memutuskan untuk menyetujui standar internasional untuk laporan keuangan oleh semua perusahaan yang terdaftar.

Referensi
http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/10/analisis-laporan-keuangan-internasional.html

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA


Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan (financial reports). Mungkin selama ini kadang memanfaatkan jasa analisa (jasa analisis) atau jasa audit mengenai keuangan. Misalnya datang ke kantor akuntan, seperti kantor akuntan publik, atau jasa keuangan lainnya. Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report)

PERUBAHAN HARGA
Argentina, Brasil, Israel, Meksiko, dan Rusia merupakan beberapa Negara penderita paling buruk dari kondisi inflasi yang tinggi. Tiap tahun rata-rata inflasi di negara-negara tersebut seringkali melampaui 100% dan bahkan tingginya mencapai 2000% di Brasil dan Rusia. Rata-rata dalam negara industri, inflasi terdapat pada dua negara adidaya pada pertengahan tahun 1970 dan di Inggris inflasi mencapai 25%. Sangat tidak mengherankan di negara tersebut pertambahan inflasi menyangkut dengan yang akan mempengaruhi dalam pemakaian " akuntansi Inflasi" sistem ini akan menjadi obat dari kerusakan pada menurut adat akuntansi biaya historis dan mengungkapkan dampak perubahan harga dan inflasi pada pendapata dan aset.

Dampak dari Inflasi pada Perusahaan
Efek dari inflasi pada posisi keuangan dan prestasi dari perusahaan dapat berakibat dalam inefisiensi prestasi oleh keputusan manajer yang tidak mengerti dari dampak tersebut. Seperti contoh, jika bisnis holding finansial pada aset keuangan tunai selama periode dimana inflasi mengalami menaikan sampai 10%, berarti sebanyak 10% kemampuan pembelian berakhir dari periode dimulainya inflasi.
Efek dari inflasi pada aset nonkeuangan dicerminkan dalam laporan laba rugi dan neraca: selama periode kenaikan harga, pendapatan dari penjualan sekarang dicocokkan terhadap inventaris tersebut mungkin bermula dari beberapa pembelian bulanan dan terhadap perhitungan depresiasi biaya histori dari tanah, bangunan, dan peralatan tersebut berasal dari pembelian beberapa tahun yang lalu, meskipun benar bahwa mengganti inventaris dan aset tetap bisa menjadi lebih mahal.

Alternatif Ukuran Akuntansi
Pada umumnya kemampuan pembelian menurut akuntansi memasukkan semua pola sistem dalam mempertahankan kemampuan pembelian secara nyata dari modal atau shareholder, ekuitas dalam perusahan dalam akuntansi untuk penukaran tingkatan umum dari harga.
Nilai sekarang menurut akuntansi pada tangan yang lain, memasukkan semua pola sistem pada pencatatan dari nilai sekarang atau perubahan dalam harga secara spesifik. Dengan memasukkan akuntansibiayasekarang dan mengganti nilai sistem akuntansi, yang mana maksudnya adalah mempertahankan fisik modal, kapasitas produksi, atau operasi aset pada perusahaan; dan pengeluaran sekarang (atau penjualan) akuntansi harga, yang mana maksudnyamempertahankan shareholder skuitas tetapi dalam istilah untuk harga penjualan untuk aset bersih perusahaan.

Kemampuan Pembelian Menurut Akuntansi pada Umumnya
Filosifi umum yang mendukung kemampuan pembelian menurut akuntansi pada umunya adalah: laporan keuangan, pertanggangjawaban, pendapatan, dan beban pada unit-unit pada kemampuan pembelian.
Persoalan lebih lanjut menyangkut sifat dari indeks yang dapat digunakan dalam membuat penyesuaian GPP. Kita catat permulaannya dari indeks harga konsumen yaitu salah diantaranya sangat luas penggunannya di seluruh dunia dalam mengukur inflasi. Indeks tersebut mengukur perubahandari harga pada bermacam-macam tingkat untuk konsumen yang baik dan pelayanannya begitu juga pembelian untuk konsumsi akhir. Bagaimanapun, karena indeks konsumen berorientasi mungkin tidak terlalu penting menggambarkan perubahan dalam harga dengan tepat yang mempengaruhi perusahaan.
Nilai Sekarang Menurut Akuntansi
Kita mempunyai catatan yang siap digunakan, nilai sekarang dari akuntansi menyangkut dari kenaikan atau penurunan biaya atau nilai spesifik aset. Tidak dengan kerugian secara menyeluruh untuk kemampuan pembelian untuk mata uang. Dibawah konsep pemasukan adalah tidak mempertimbangkan pendapatan sampai perusahaan mempertahankan modal dari nilai sekarang. Dibawah nilai sekarang menurut akuntansi, dasar baru dari nilai aset menggantikan pendekatan biaya histori tradisional.
Terdapat dua pendekatan utama pada nilai sekarang menurut akuntansi: biaya sekarang (atau biaya pengganti) dan biaya pengeluaran sekarang (harga penjualan atau nilai bersih yang dapat dicapai). Akuntansi biaya sekarang, metode ini sangat luas dan telah diterima oleh umum, metode ini digunakan untuk menggolongkan aset non keuangan. Dibawah pendekatan ini, aset telah dinilai menurut apa yang sesuai dengan nilai pengganti biaya. Bagaimanapun apakah nilainya akan menggambarkan kesamaan dengan aset yang diganti atau serupa dengan dayaguna aset pada fungsi yang sama dengan teknologi baru yang sedapat mungkin menjadi subjek dari diskusi ini. Akuntansi harga pengeluaran sekarang, di lain pihak, nilai aset, penyelesaian spesial inventaris yang baik, pada apa mereka dapat membeli dengan mengeluarkan biaya untuk melengkapi dan membeli barang-barang. Di Belanda teori nilai pengeluaran, memajukan jasa adalah diantaranya menciptakan likuidasi, nilai, dan konsep perusahaan yang go publik. Di bawah konsep perusahaan yang go publik, aset dinilai pada penyelesaian normal dari produksi.

Nilai Sekarang: GPP Akuntansi
Walaupun kita membicarakan GPP dan nilai sekarang dari Akuntansi secara tersendiri, banyak para akuntan dan ahli ekonomi percaya bahwa keduanya mengkombinasikan dalam sistem akuntansi berdasarkan nilai nyata.
STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Reaksi pertama dari IASC ( sekarang IASB) ke akuntansi inflasi pada tahun 1977 di dalam IAS 6,
Accounting Responses to Changing Prices. IASC mencoba untuk menetapkan standar yang utama dalam pembatasan pilihan yang ada dan harus terlebih dahulu berdasar pada suatu konsensus tentang organisasi anggotanya sehingga IAS 6 menjadi sangat ringkas.

Panitia Standard Akuntansi Internasional percaya bahwa percobaan lebih lanjut adalah perlu sebelum dapat memberikan pertimbangan yang menuntut perusahaan untuk mengungkapan laporan keuangan utama, menggunakan suatu sistem yang seragam dan menyeluruh untuk mencerminkan perubahan harga. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan utama pada basis biaya historis akan membantu evolusi pokok materi untuk menyediakan penjelasan tambahan yang mencerminkan efek perubahan harga. Jenis informasi utama tersebut yang mencerminkan efek perubahan harga direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15, yaitu
  1. Sejumlah dari penyesuaian atau menyesuaikan jumlah penyusutan hak milik, pabrik, dan peralatan.
  2. Sejumlah dari penyesuaian atau menyesuaikan jumlah biaya penjualan.
  3. Penyesuaian yang berhubungan dengan pos moneter, efek dalam meminjam, atau bunga modal, yang pada penyesuaian seperti itu telah diperhitungkan dalam menentukan pendapatan dengan metode akuntansi yang diadopsi.
  4. Keseluruhan efek pada hasil penyesuaian sebaik materi lain mencerminkan efek dalam mengubah harga yang dilaporkan di bawah metode akuntansi yang diadopsi.
  5. Suatu metode biaya sekarang diadopsi, hak milik, peralatan dan pabrik dan inventaris.
  6. Metode yang diadopsi menghitung informasi menuntut di dalam materi yang terdahulu, mencakup sifat alami menggunakan indeks.
PERBANDINGAN PERATURAN NASIONAL DAN PRAKTEK
Praktek akuntansi, inflasi bervariasi di seluruh dunia dan bagi suatu pertimbangan menyangkut tingkat tarif dan dampak inflasi. Pengalaman akuntansi inflasi yang substansial telah diperoleh mengikuti hiperinflasi yang paling sering terjadi di Amerika Selatan, khususnya di Argentina, Brazil, dan Cili.Di Inggris, profesi akuntansi memperkenalkan SSAP 16 pada tahun 1980. Pejabat menarik mundur SSAP 16 pada tahun 1988 berikut kemerosotan kritik dan tingkatan inflasi dari bisnis.
Di Amerika Serikat, peraturan diperkenalkan pertama kali dengan ketentuan hukum yang dikenakan oleh SEC pada tahun 1976. GPP dan pengungkapan arus biaya yang diperlukan oleh SFAS 33 sebagai tambahan terhadap pengungkapan pendapatan yang telah disesuaikan, persediaan, pabrik dan peralatan diperlukan untuk menjadi pengungkapan secara bersama dengan peningkatan dan penurunan biaya sekarang menyesuaikan untuk GPP.
Inflasi Akuntansi di Amerika Selatan
Dengan hiperinflasi yang merajalela dalam bebrapa tahun terakhir ini di sejumlah negara di Amerika Selatan, khususnya Brazil dan Argentina, ini tidak mngejutkan bahwa ada tekanan-tekanan untuk mengadopsi sistem-sistem inflasi akuntansi. Di Brazil, penyesuaian-penyesuaian inflasi akuntansi digunakan pada awal 1950-an, tapi sebuah peraturan/hukum perusahaan yang baru pada tahun 1976 , yaitu pendekatan pengindeksasian umum untuk mengemukakan kembali biaya-biaya historis dalam syarat-syarat daya beli sekarang sebagai tanggal dari laporan keuangan.
Semua perusahaan diwajibkan mengemukakan kembali neraca dengan hormat pada properti, bangunan, dan perlengkapan dan deprisiasi yang berhubungan, investasi-investasi, dan biaya-biaya yang ditangguhkan dan ekuitas pemegang saham.Di Argentina, sistem inflasi akuntansi diperkenalkan utamanya lewat inisiatif dan campur tangan profesi akuntansi. Pada tahun 1972, sebuah pernyataan dijadikan pokok permasalahan, merekomendasikan publikasi tambahan pelapaporan keuangan GPP. Pada tahun 1995, syarat-syarat penyesuaian GPP dipindahkan mengikuti periode inflasi yang rendah.
Nilai Akuntansi Sekarang di Belanda
Di Belanda, orang-orang Belanda sadar akan nilai akuntansi sekarang untuk waktu yang lama. Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda jika tidak ada persyaratan untuk biaya sekarang atau akuntansi GPP yaitu, pertama melibatkan teori Profesor Theodore Limberg, yang sering disebut Bapak Teori Nilai Penggantian karena kepeloporannya bekerja di Belanda tahun 1930-an. Dia fokus pada hubungan kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya bahwa pendapatan seharusnya tidak dihasilkan tanpa pemeliharaan sumber daya dari pendapatan bisnis dari sudut kelangsungan atau kelanjutan. Pendapatan adalah fungsi dari penghasilan dan nilai-nilai penggantian daripada biaya historis. Dalam tambahannya Limberg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang harus digunakan semua pembuat keputusan.
Alasan kedua, untuk melihat pada Belanda untuk mempelajari dari pengalaman dari perusahaan Philips multinasional orang Belanda yang merupakan pelopor penyedia laporan keuangan nilai sekarang. Philips adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek dalam nilai akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips menggunakan nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk merefleksikan tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman daripada modal ekuitas.
Nilai-nilai sekarang dipergunakan oleh departemen pembelian untuk aktiva tetap; oleh departemen permesinan untuk spesifikasi disain bagian peralatan, dan oleh desain bangunan dan departemen permesinan gedung untuk bangunan bangunan.
Brink (1999) yang menunjukkan, Philips cenderung untuk beberapa tahun menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam sebuah cara yang jauh dari konservatif dan design untuk mempertinggi keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan proses penyesuian dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus kontroversial, cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada mata uang asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.

MASALAH DAN PELUANG
Eksistensi level yang signifikan dari inflasi dan kemauan harga di banyak Negara mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan system akuntansi inflasi yang mungkin tetap akan menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan.
Walaupun akuntansi GPP telah digunakan dibanyak negara berinflasi tinggi di Amerika Selatan, tetapi tidak ada contoh dari standar akuntansi biaya langsung atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat tentang mempertahankan level nasional yang mewasiatkan penelitian mengenai akuntansi inflasi pada pertengahan 1980-an. Bagaimanapun juga, banyak perusahaan-perusahaan Eropa membuat pengungkapan nilai langsung secara sukarela.
Baru-baru ini perhatian dalam nilai akuntansi yang langsung atau jujur sangat diharapkan akan memajukan penelitian dengan tipe yang bervariasi dari system akuntansi perubahan harga. Hal ini mungkin juga akan menjadi penumbuh apresiasi dari keadaan yang terpuruk dengan cara memilih pendekatan alternative yang mungkin dapat dikerjakan dan berguna dalam pengukuran laba dan asset. Kegunaan dari harga jual dan keluar dalam konteks perubahan harga, terutama memperhatikan nilai atau milik dan investasi, selain itu mungkin juga menjadi apresiasi yang lebih baik. Hal ini kiranya juga menjadi kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber relevan lainnya dari informasi yang ada, seperti informasi mengenai aliran kas.

Referensi
http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/10/akuntansi-internasional-untuk-perubahan.html

TRANSLASI MATA UANG ASING


Dalam akuntansi valuta asing terdapat beberapa isu yang berkembang, salah satunya adalah tehnikal yang menjadi kontroversi dalam akuntansi yang disebut Foreign Currency Translation. aktivitas translation memiliki tantangan solusi teoritis maupun praktis dan terus menjadi perhatian karena fluktuasi pasar uang dan globalisasi pasar sekuritas dunia. Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.

Alasan-alasan Translation

1. Perusahaan dengan operasi yang luas tidak dapat menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata uang.

2. Skala kegiatan investasi internasional yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada pembaca dinegara lain.

Translatin tidak sama dengan conversion. Translation hanyalah satu perubahan dalam pengungkapan moneter, dan tidak ada pertukaran fisik yang terjadi serta tidak ada accountable transaction yang timbul seperti terjadi dalam konversi. Konversi adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang yang lain.

Foreign currency transaction terjadi bila suatu perusahaan membeli atau menjual barang dimana pembayarannya dilakukan dalam valuta asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan valuta asing. Suatu transaksi yang direalisasi menciptakan suatu laba dan rugi nyata. Para akuntan secara umum setuju laba rugi semacam ini harus segera dicerminkan dalam laporan laba rugi. Sebaliknya translation adjusment (termasuk laba rugi atas unsetteled transaction) adalah belum direalisasi (unrealized).

Adapun prinsip umum dalam standar akuntansi valuta asing adalah sbb:

1. Perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing dilakukan dalam dua cara yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki usaha kegiatan luar negeri (foreign operation).

2. Untuk memasukkan transaksi dalam valuta asing pada laporan keuangan suatu perusahaan, transaksi harus dinyatakan dalam mata uang pelaporan perusahaan.

3. Foreign operation adalah suatu anak perusahaan (subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan (joint venture) atau cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan diluar negara perusahaan pelapor.

4. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan.

Single Rate Method

Berdasarkan pendekatan translasi ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan induk sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan mereka sendiri. Ini adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana perusahaan afiliasi asing tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan “rasa” lokal dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar translasi bisa dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah penggunaan metode kurs berlaku.

Karena semua laporan keuangan valuta asing sebenarnya dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini mempertahankan hasil keuangan dan hubungan asli (misalnya. rasio-rasio keuangan) dalam laporan konsolidasi dari entitas-entitas individual yang dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraan-perkiraan luar negeri, bukan hakekatnya, yang berubah dalam metode kurs berlaku.

Meskipun menarik dan sederhana secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya dari perspektif valuta tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk sebagai unit pengukuran. Dalam metode kurs berlaku, hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif valuta dari masing-masing negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah aktiva dip=roleh sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika kursnya adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah $1.000; dari perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA 5 = $1, biaya historis aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap $1,000. Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200 (translasi kurs berlaku).

Metode kurs berlaku juga dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi oleh risiko nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik yang ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi berjalan, merupakan indikator perubahan nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini jarang benar karena nilai persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri umumnya didukung oleh inflasi lokal.

Multiple Rate Methods

Metode-metode kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses translasi. 3 metode semacam itu akan dibahas berikut ini.

Metode berlaku-historis. Berdasarkan pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya dengan menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan dengan kurs historis.

Item-item laporan laba-rugi, kecuali beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan diperoleh.

Metodologi ini, sayangnya, memiliki sejumlah kelemahan. Misalnya, metode ini kurang memilik justifikasi konseptual. Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana yang akan digunakan dalam proses transiasi.

Metode moneter-nonmoneter. Seperti halnya metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter memakai pola klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.

Karena item-item moneter diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen yang mencerminkan nilai realisasi atau nilai penyelesaiannya.

Metode Temporal Menurut pendekatan temporal, translasi valuta merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur; metode ini hanya dapat mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing, misalnya, hanya mengubah (restate) denominasi persediaan. tidak penilaian aktualnya. Dalam GAAP AS, aktiva kas diukur berdasarkan jumiah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar pada saat jatuh tempo. Kewajiban dan aktiva lain diukur pada harga yang berlaku ketika item¬item tersebut diperoleh atau terjadi (harga historis). Meskipun begitu, beberapa diantaranya diukur berdasarkan harga yang berlaku pada tanggal laporan keuangan (harga berjalan), seperti persediaan dibawah aturan biaya atau pasar. Pendek kata, ada dimensi waktu yang berkaitan dengan nilai-nilai uang ini.

Menurut Lorensen, cara terbaik untuk mempertahankan basis-basis akuntansi yang digunakan untuk mengukur item-item valuta asing adalah dengan mentranslasikan jumlah uang luar negerinya dengan kurs yang berlaku pada tanggal pengukuran uang luar negeri berlangsung. Prinsip temporal dengan demikian menyatakan bahwa

uang, piutang, dan hutang yang diukur pada jumlah yang dijanjikan seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban yang diukur pada harga uang seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan dengan harga uang tersebut.

Keuntungan dan Kerugian Translasi

Perlakuan-perlakuan akuntansi menyebabkan penyesuaian-penyesuaian intemasional ini sama beragamnya dengan prosedur-prosedur translasi yang melatarbelakanginya. Karenanya, solusi-solusi yang masuk akal atas masalah bagaimana memperlakukan “keuntungan atau kerugian” translasi ini sangat dibutuhkan.

Pendekatan-pendekatan atas akuntansi bagi penyesuaian translasi dimulai dari pendekatan deferral (penundaan) hingga pendekatan yang tidak mengharuskan penundaan sama sekali, dengan perlakuan-perlakuan hibrida diantara keduanya.

Mayor deferal.Memasukkan penyesuaian-penyesuaian translasi dalam laba berjalan secara umum umum ditentang dengan alasan bahwa penyesuaian-penyesuaian tersebut hanyalah produk dari proses penyajian ulang. Yaitu, perubahan-perubahan dalam valuta domestik ekivalen dari aktiva bersih perusahaan anak di luar negeri “belum terealisasi”, tidak memiliki efek atas arus kas valuta lokal yang ditimbulkan oleh entitas di luar negeri yang mungkin sedang melakukan investasi ulang atau membayar kembali kepada perusahaan induk. Memasukkan penyesuaian-penyesuaian semacam itu dalam laba berjalan, dengan demikian, akan menyesatkan. Dalam situasi-situasi ini, penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.

Meskipun begitu, pendekatan deferral, mungkin ditentang dengan alasan bahwa nilai tukar tidak kembali ke keadaan semula dengan sendirinya. Bahkan jika hal itu terjadi, penyesuaian-penyesuaiati deferral atau transaksi akan didasari pada prediksi nilai tukar, upaya yang paling susah dalam praktik. Situasi-situasi bisa timbul dimana hasil-hasil operasi mengalami salah saji hanya karena kesalahan peramalan. Bagi beberapa pihak, penundaan kerugian atau keuntungan translasi menutupi perilaku perubahan nilai tukar; yaitu, perubahan-perubahan kurs merupakan fakta historis dan pemakai-pemalcai laporan keuanganakan terlayani dengan baik jika dampak-dampak fluktuasi nilai tukar dicatat ketika dampak-dampak ini muncul. Menurut FAS No. 8(paragraf 199), “Kurs selalu berfluktuasi; akuntansi seharusnya tidak memberi kesan bahwa kurs tersebut stabil”.

Deferral dan Amortisasi. Beberapa pengamat menyukai penundaan keuntungan dan kerugian translasi dan mengamortisasikan penyesuaian-penyesuaian ini selama usia item-item neraca yang bersangkutan. Apresiasi marka terhadap dolar antar tanggal konsolidasi menghasilkan kerugian translasi. Berdasarkan asumsi bahwa biaya dari aset termasuk pengorbanan yang diperlukan untuk mengurangi dan menghapus kewajiban yang terkait, kerugian translasi akan diperlakukan sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan dan diamortisasikan menjadi beban selama usia produktif aset Tersebut.

No deferral. Pilihan ketiga dalam akuntansi bagi keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian atau keuntungan tersebut dalam laporan laba-rugi secepatnya. Penundaaan macam apapun dianggap semu dan menyesatkan. Selain itu, kriteria-kriteria penundaan dianggap tidak mungkin diimplementasikan dan secara internal tidak konsisten. Jadi, pendekatan tradisionalnya adalah mengakui kerugian dengan segera tetapi hanya mengakui keuntungan sejauh keuntungan tersebut telah terealisasi. Walaupun bersifat konservatif, penundaan keuntungan translasi semata-mata dilakukan karena keuntungan “menolak” bahwa perubahan kurs telah terjadi.

Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba berjalan, sayangnya, berarti melibatkan elemen random dalam laba yang bisa mengakibatkan gejolak laba yang signifikan setiap kali nilai tukar berubah. Selain itu, memasukkan keuntungan dan kerugian “di atas kertas” semacam itu ke dalam laba yang dilaporkan bisa menyesatkan pembaca laporan keuangan, karena penyesuian-penyesuaian ini tidak selalu menyediakan informasi yang cocok dengan dampak ekonomi yang diharapkan dari perubahan kurs atas arus kas perusahaan.

Referensi

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/translasi-valuta-asing/

http://rovila.wordpress.com/2007/05/03/translation-vs-transaction-akuntansi-valas/

Translate Chapter 1-Kelompok Australia


PENDAHULUAN
Bidang akuntansi memiliki sejarah internasional terkemuka dan berjanji untuk memiliki masa depan bahkan lebih signifikan.Seperti area fungsional yang lain dari bisnis, akuntansi telah berubah sebagai lingkungan yang dilayaninya memiliki perubahan, bergerak secara berurutan dari yang lebih sederhana ke yang lebih kompleks dan canggih. jejak Bab ini pengembangan internasional akuntansi, menyoroti beberapa faktor penting yang menentukan perbedaan-perbedaan nasional dalam sistem akuntansi, memberikan perspektif awal tentang perbedaan-perbedaan dan pentingnya mereka bagi seorang akuntan dalam dunia modern, dan menguraikan fokus dari buku ini.

PENGEMBANGAN INTERNASIONAL YANG DISIPLIN AKUNTANSI
Banyak buku telah ditulis tentang asal-usul akuntansi, tapi tak seorang pun telah mampu membangun ketika itu benar-benar dimulai. Jelas, akuntansi adalah fungsi dari lingkungan bisnis di mana ia beroperasi, dan itu berasal dalam rangka untuk mencatat transaksi bisnis. Asal akuntansi dan perubahan selanjutnya karena itu terbaik dipelajari dalam konteks sejarah transaksi komersial.Meskipun pencatatan transaksi mungkin setua sejarah pencatatan, kita cenderung untuk memikirkan pembentukan akuntansi double-entry, dasar akuntansi modern, sebagai acara kunci. Pada tahun 1994, kongres tahunan ketujuh belas dari asosiasi akuntansi Eropa (EAA) wah diselenggarakan di Venesia untuk merayakan ulang tahun ke-lima ratus tahun dari penerbitan buku yang dicetak pertama pada akuntansi double-entry oleh Luca pacioli.1 Mengapa adalah Italia begitu berpengaruh dalam pengembangan akuntansi double-entry, dan bisa itu telah dikembangkan di tempat lain?

Awal Pengaruh Italia
Pencatatan, dasar akuntansi, telah dilacak kembali sejauh 3600 SM, dan sejarawan tahu bahwa konsep-konsep matematika itu dipahami dalam berbagai peradaban kuno dari cina, India, dan Mesopotamia-sering disebut sebagai "Cradle of Civilization"-untuk beberapa budaya asli kuno ameria pusat dan sounth.transaksi bisnis di daerah berbeda di seluruh dunia, termasuk kota-negara Eropa tengah dan utara, mungkin memunculkan pencatatan transaksi bisnis.
Namun, double-entry akuntansi mungkin dikembangkan di negara-kota Italia-antara abad ketiga belas dan kelima belas. Ketika Turki menaklukkan Yerusalem pada tahun 1076, Eropa Barat melepaskan serangkaian Perang Salib untuk membebaskan Yerusalem dari aturan Islam yang berlangsung selama hampir dua ratus tahun. Perang Salib menghasilkan pembentukan rute perdagangan antara Timur dan Barat, dengan Italia di pusat kebudayaan Eropa. Bahkan, akuntansi sudah sangat dikembangkan oleh arabs, dan banyak konsep mereka diadopsi oleh Italia. Namun, tidak ada bukti bahwa arabs memahami konsep akuntansi double-entry atau melewati konsep-konsep ke dalam Italia.2
Pengaruh yang paling signifikan terhadap akuntansi berlangsung di Genoa, Florence, dan Venice. Tidak ada momen yang menentukan kapan double-entry akuntansi ini lahir, tetapi tampaknya telah berevolusi secara independen di berbagai tempat, menanggapi sifat perubahan transaksi bisnis dan kebutuhan untuk merekam dengan benar. Sistem Genoa itu mungkin merupakan pengembangan dari sistem Romawi kuno.Aktivitas Komersial telah berkembang di Genoa untuk waktu yang lama, dan Genoa berada di puncak kekayaan dan kekuasaan pada abad keempat belas. Sistem Genoa diasumsikan konsep badan usaha. Karena tercatat item dalam bentuk uang, itu adalah orang pertama yang menyiratkan bahwa itu termasuk baik biaya dan rekening equitu. The double-entry tertua buku adalah Massari (treasury pejabat) buku besar dari Komune dari Genoa, yang berasal dari 1340. Mengingat bahwa mereka ditulis dalam bentuk double-entry sempurna, itu berdiri untuk alasan bahwa konsep harus berasal dan berkembang lebih awal dari itu. Bahkan, pemerintah Komune Genoa diputuskan pada 1327 yang rekening pemerintah harus disimpan dengan cara yang sama bahwa bank-bank terus account mereka, sehingga akan tampak alami yang double-entry akuntansi yang ada dengan bank Genoa sebelum 1327, bahkan meskipun kita tidak memiliki catatan bank Genoa sebelum 1.408.3
Firenze commerce juga berkembang di abad ketiga belas dan keempat belas, sehingga menimbulkan akuntansi double-entry ada juga. Pada tahun 1252, Florence yang diciptakan Florin emas, segera diterima sebagai bagian standar emas di seluruh Eropa.Suatu prestasi yang diraih di Florence adalah pengembangan asosiasi besar dan Compagnie (kemitraan) bahwa modal disatukan, awalnya dalam kelompok keluarga dan kemudian dari luar kelompok keluarga. Mengingat sifat dari Florence pusat seni, lebih mudah untuk manuskrip baik yang berkaitan dengan pengembangan pembukuan. Buku rekening abad keempat belas mencerminkan kontrak kemitraan dari Compagnie, yang mengidentifikasi ibukota mitra terpisah, dibuat ketentuan untuk Devision keuntungan dan kerugian, secara jelas mendefinisikan tugas masing-masing pasangan, dan disediakan untuk pembubaran Compagnie yang , catatan sering disimpan dengan sangat rinci, hampir dalam bentuk narasi. Sampai pengaruh Venesia, Florence rekening yang tercantum debet atas kredit bukan pada halaman yang terpisah. Kolom terpisah untuk transaksi yang diperlukan untuk merekam yang nilai moneter used.4
Namun, pengaruh utama pada akuntansi double-entry, tidak begitu banyak untuk perkembangannya sebagai penyebarannya, datang dari Venice. Venesia adalah kota komersial utama dari Renaissance karena kerajaan komersial dan keuntungan sebagai port. Venesia tidak mungkin telah mengembangkan akuntansi double-entry sebelum Genoa dan Florentines, tetapi Venesia "dikembangkan itu, menyempurnakannya, dan membuatnya sendiri, dan itu berada di bawah nama metode Venesia yang menjadi tahu di seluruh dunia." 5 Catatan Venesia awal menunjukkan sistem akuntansi yang sangat maju, termasuk jurnal sejati pertama digunakan dalam pembukuan Renaissance. Akuntansi harus beradaptasi dengan memuaskan ini baru Kebutuhan Peningkatan peraturan pemerintah usaha dibuat permintaan baru pada perusahaan, yang juga menghasilkan sistem akuntansi baru. Paling menonjol adalah perpajakan peningkatan bisnis dan individu, yang membawa dengan itu pajak sistem akuntansi baru dan prosedur.
Sejak awal 1900-an, dengan kecepatan perubahan dan kompleksitas peningkatan ekonomi industri di dunia mengharuskan perubahan masih lebih dalam akuntansi. Merger, akuisisi, dan pertumbuhan perusahaan multinasional dibina pelaporan internal dan eksternal baru dan sistem kontrol. Dengan kepemilikan luas perusahaan modern datang audit baru dan prosedur pelaporan dan badan-badan baru terlibat dalam menyebarkan standar akuntansi: yaitu, bursa efek, efek mengatur komisi, lembaga pendapatan internal, dan seterusnya.
Akhirnya, dengan peningkatan dramatis dalam investasi asing dan perdagangan dunia dan pembentukan kelompok ekonomi regional seperti Uni Eropa, masalah timbul mengenai kegiatan internasional bisnis. Fenomena ini masih sangat kompleks, karena melibatkan mendamaikan praktek akuntansi dari negara yang berbeda di mana setiap multinasional beroperasi, serta menangani masalah akuntansi yang unik untuk bisnis internasional.

NASIONAL BERBEDA DALAM SISTEM AKUNTANSI
Pada mungkin menyimpulkan bahwa perkembangan historis memiliki efek seragam pada sistem akuntansi di seluruh dunia, namun tidak bisa lebih jauh dari kebenaran. Meskipun beberapa persamaan, setidaknya ada sebagai sistem akuntansi banyak karena ada negara-negara, dan tidak ada sistem dua yang persis sama. Alasan yang mendasari perbedaan ini pada dasarnya lingkungan: sistem akuntansi yang berkembang dari dan mencerminkan lingkungan yang mereka layani, seperti di Genoa, Florence, dan Venice pada 1400-an. Realitas dunia adalah bahwa lingkungan tidak berevolusi seragam atau secara simultan. Negara hari ini berada pada tahap pembangunan ekonomi mulai dari subsisten, ekonomi barter untuk masyarakat industri yang sangat kompleks.
Sementara praktek akuntansi berevolusi ada, misalnya, perbedaan jumlah kepemilikan swasta, tingkat industrialisasi, tingkat inflasi, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Mengingat perbedaan-perbedaan dalam kondisi ekonomi, perbedaan dalam praktek akuntansi seharusnya tidak mengejutkan. Sama seperti akuntansi kebutuhan suatu usaha kecil berbeda dengan perusahaan multinasional, begitu juga akuntansi kebutuhan negara, terbelakang agraris berbeda dengan sebuah negara industri sangat maju.
Faktor ekonomi, bagaimanapun, tidak pengaruh saja. sistem pendidikan, sistem hukum, sistem politik, dan karakteristik sosial budaya juga mempengaruhi kebutuhan akuntansi dan arah dan kecepatan perkembangannya. Sebagai contoh, di beberapa negara-negara Muslim di mana doktrin agama tidak mengizinkan pengisian kepentingan, ada tidak mungkin prosedur akuntansi yang rumit yang berkaitan dengan bunga.
Cara-cara di mana faktor lingkungan mempengaruhi evolusi praktek akuntansi dibahas secara lebih rinci dalam Bab 3. Untuk saat ini, cukup untuk mengakui peran mereka dan kenyataan bahwa di setiap negara hasil kombinasi yang unik dalam sistem akuntansi yang unik.
Implikasi Perbedaan Nasional Akuntansi.
Ada beberapa keuntungan untuk memahami bagaimana negara yang berbeda melakukan sesuatu. Setelah semua, selalu ada sesuatu yang harus dipelajari dari pengalaman orang lain. Sebagai kasus di titik, pertimbangkan inflasi. Misalkan suatu negara belum pernah mengalami inflasi signifikan dan karena itu tidak pernah mengembangkan prosedur akuntansi yang terkait dengan inflasi. Apa yang akan terjadi pertama kalinya negara itu mengalami inflasi besar dan terus-menerus?
Secara mandiri bisa mencoba untuk merancang prosedur akuntansi yang sesuai, atau bisa manfaat dari pengalaman negara lain, yang, setelah mengalami inflasi yang signifikan untuk beberapa waktu, telah mengembangkan prosedur akuntansi inflasi yang bekerja dan masuk akal. Namun, juga harus mengakui bahwa satu negara, solusi AOS mungkin tidak sesuai atau layak untuk negara lain. Sifat inflasi mungkin berbeda, efeknya mungkin berbeda, dan negara lain, praktik AOS untuk menangani dengan inflasi mungkin tidak kompatibel atau tidak konsisten. Di sisi lain, jika negara lain, AOS praktek yang sesuai dan layak, mereka secara signifikan dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan suatu negara untuk menyesuaikan sistem sehingga ke account benar dengan dampak dari inflasi. Dalam pengertian ini, akuntansi adalah suatu bentuk teknologi yang dapat dipinjam atau dibagi, tergantung pada kesesuaian.
Pada saat ini, alasan yang paling penting untuk memahami sistem akuntansi yang berbeda nasional yang terletak di dunia yang semakin internasionalisasi bisnis di mana orang membeli dan menjual, berinvestasi dan disinvest, dari satu negara ke negara lain. Sebagai contoh, jika perusahaan sedang mempertimbangkan pemberian kredit atau mengakuisisi perusahaan di negara lain, harus mampu menilai posisi keuangan dari hal-perusahaan tidak mudah untuk dilakukan.
Ketika perusahaan asing menawarkan neraca dan laporan laba rugi untuk analisis, beberapa hal segera menjadi jelas. Pertama, bahasa dan mata uang berbeda. Kedua, terminologi yang berbeda; tertentu jangka pendek (piutang) tidak memiliki rekan-rekan dalam bahasa lain atau sistem akuntansi, atau mereka berarti hal yang berbeda. Ketiga, jenis dan jumlah informasi yang diungkapkan kemungkinan akan berbeda. Selain itu, ada sejumlah perbedaan kurang jelas tapi mungkin lebih penting. Misalnya, prosedur yang diikuti untuk sampai pada angka final mungkin berbeda dan kurang mungkin dijelaskan. Perbedaan dalam prosedur, seperti aturan penilaian, pengakuan, atau realisasi, membuat laporan keuangan berarti kecuali analis akrab dengan negara asing, sistem AOS akuntansi.

EVOLUSI DAN SIGNIFIKANSI BISNIS INTERNASIONAL
Dalam bab 2, kita melihat secara lebih rinci pada sifat bisnis internasional, perdagangan global dan pola investasi, pemain utama di pasar internasional, dan strategi perusahaan global. Namun, diskusi singkat sejarah bisnis internasional sangat diperlukan sebagai awal untuk apresiasi dari permasalahan akuntansi dari perusahaan multinasional modern.
Bisnis internasional dapat ditelusuri kembali ke beberapa abad SM Sejauh orang bisa mengatakan, alasan dan motif adalah sama maka seperti sekarang: orang-orang ingin sesuatu yang tidak mereka miliki di negara mereka sendiri, dan mereka menemukan seseorang di negara lain dapat menyediakan mereka dengan apa yang mereka inginkan. Tetapi perdagangan dalam skala besar dan direncanakan tidak benar-benar dimulai sampai Yunani mulai mengekspor murah, barang yang diproduksi secara massal sekitar abad kelima SM Pada akhir masa Yunani, ada perdagangan yang cukup untuk tidak hanya mengizinkan pedagang profesional, tapi bahkan beberapa pedagang yang khusus berdasarkan wilayah dunia atau oleh komoditas.
Selama periode Romawi, pedagang berkeliaran bebas melalui kesultanan, dan dengan transportasi yang lebih baik, stabilitas politik, dan tarif sedikit dan pembatasan perdagangan, perdagangan berkembang. Bahkan, Kekaisaran Romawi membentuk kelayakan dan keinginan apa yang sekarang dikenal sebagai Uni Eropa.
Selama Abad Pertengahan, bisnis internasional berkembang di beberapa wilayah di dunia. Sebagai contoh, berkembang di Byzantium (Istanbul sekarang) sampai Perang Salib, difasilitasi oleh perkembangan perbankan dan asuransi dan oleh berskala besar pameran dagang internasional pertama. Namun, perdagangan internasional tidak berjalan dan juga di Eropa sampai lama kemudian. Perang, wabah, dan doktrin agama umumnya anticommercial menghambat perdagangan baik domestik maupun internasional. Itu tidak sampai abad kedua belas bahwa aktivitas komersial dan perdagangan pecah negara berkembang mereka. Dengan kebangkitan mereka datang hukum dan peraturan mengenai perdagangan dan perdagangan. Awalnya dikembangkan oleh serikat pekerja, kemudian oleh negara-kota, dan kemudian banyak kemudian oleh negara-negara, peraturan perdagangan internasional terus berkembang biak sampai hari ini.

Periode Praindustri
Sebagai Eropa muncul dari Abad Kegelapan, pedagang mencari cara untuk meningkatkan bisnis internasional. Pada waktu, namun, hak untuk perdagangan telah menjadi hak istimewa yang diberikan oleh negara, sebuah fenomena yang sudah berlangsung untuk zaman modern. hak istimewa ini didasarkan pada apa yang diketahui sebagai merkantilisme, sebuah konsep di mana setiap negara berusaha untuk menjadi lebih meluas dan kuat militer, ekonomi, dan politik daripada para pesaingnya. Selama periode ini merkantilisme, negara adalah kekuatan pendorong dan mengendalikan balik kegiatan ekonomi domestik dan internasional.
Abad keenam belas dan ketujuh belas pertama melihat investasi asing utama, di bawah rubrik kolonialisme. Pemerintah diinvestasikan langsung di koloni, atau memberikan individu hak untuk melakukannya, dengan tujuan utama memperoleh bahan baku pertama, kemudian produk, dalam kontrol dekat-monopoli perdagangan. Akhirnya, selama periode merkantilisme pusat kegiatan komersial dan keuangan terus bergeser ke arah barat, dari Bizantium ke Italia, ke Belanda dan Belgia, dan akhirnya ke Inggris. Pengaruh ini mendominasi Eropa Barat adalah untuk bertahan hingga abad kedua puluh.

Periode Industrialisasi
Revolusi Industri, yang dimulai pada paruh kedua abad kedelapan belas, terus memiliki dampak besar terhadap bisnis internasional sepanjang abad kesembilan belas dan kedua puluh. Revolusi Industri dan teknologi yang menyertainya memunculkan produksi massal dan standardisasi produk dan membutuhkan investasi modal yang cukup besar pada skala yang tak tertandingi. Munculnya skala besar, perseroan terbatas dikombinasikan dengan proyek-proyek infrastruktur berskala besar seperti rel kereta api, kanal, dan pembangkit listrik sistem sering diharuskan memperoleh modal dari lain-bentuk negara yang utama dari bisnis internasional yang terus sekarang. Untuk mengeksploitasi ekonomi skala produksi penuh, yang mengekspor barang yang diproduksi secara massal menjadi suatu kebutuhan bagi banyak perusahaan yang berlokasi di negara-negara dengan spidol negeri kecil. Bersamaan dengan itu, industrialisasi seringkali diperlukan peningkatan impor bahan baku dan barang modal di banyak negara yang tidak memiliki mereka dalam jumlah yang cukup atau kualitas. Perusahaan multinasional seperti yang dikenal saat ini muncul dalam periode ini, dengan ekspansi ke luar negeri awal oleh perusahaan-perusahaan seperti Singer, Ford, Dunlop, dan Lever Brothers.
Proses industrialisasi juga membawa dengan itu pembatasan perdagangan tumbuh sebagai banyak negara berusaha melindungi, mereka industri Äúinfant, Äù. Walaupun ada relatif sedikit pemerintah AS campur tangan atau keterlibatan dengan perdagangan internasional atau investasi selama periode ini, ada keterlibatan pemerintah tumbuh asing, khususnya dalam perdagangan. Ini banyak perusahaan diminta untuk mulai menggantikan ekspor dengan investasi langsung di negara-negara proteksionis lebih banyak untuk menjaga pasar mapan mereka. Meskipun terus meningkat baik dalam perdagangan dan investasi, tren didirikan: investasi asing menjadi jauh lebih berpengaruh.

Pasca-Perang Dunia II Periode
Depresi Besar dan Perang Dunia II terhambat pertumbuhan bisnis internasional. Alasan cukup jelas: penurunan drastis pendapatan; kebangkrutan individu, perusahaan, dan pemerintah, kemudian perang, penghancuran properti, dan mengakhiri stabilitas uang. Selama periode ini, perdagangan proteksionisme dan peraturan arus modal pada naik, yang, jika digabungkan dengan faktor-faktor lain hanya disebutkan, memperlambat pertumbuhan kegiatan bisnis internasional.
Pada akhir Perang Dunia II, ada permintaan terpendam yang luar biasa untuk produk dan jasa. Dengan beberapa kemiripan agar dikembalikan ke politik internasional dan sistem moneter internasional, baik perdagangan dan investasi meningkat tajam.
Sisa-sisa tahun 1930-an dan awal 1940-an proteksionisme bersekongkol untuk menekankan investasi. Pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa di akhir 1950-an (sekarang Uni Eropa), dengan ekonomi yang kuat dan penghapusan pembatasan perdagangan internal, mengakibatkan pertumbuhan signifikan investasi manufaktur AS di luar negeri. Selama 1970-an dan 1980-an, kecenderungan ini telah melambat jauh, tapi itu diikuti oleh peningkatan yang signifikan sama investasi asing di Lain Serikat. Namun, pindah ke Uni Eropa yang lebih bersatu menghasilkan bunga yang signifikan di Eropa sekali lagi.

Era Multinasional
Seperti yang kita akan menjelaskan secara lebih rinci dalam bab 2, perkembangan perusahaan multinasional dan kegiatan mereka telah constitutied mungkin yang paling signifikan mengembangkan-

Luca Pacioli
Luca Pacioli, yang lahir di San Sepolcro di wilayah Tuscany Italia pada 1447, bukan seorang akuntan tetapi dididik sebagai matematikawan oleh seorang Fransiskan benar-benar menjadi seorang biarawan Fransiskan sendiri. Pada 1464, ia menjadi guru dari tiga putra seorang pedagang Venesia, kemudian meninggalkan Venesia untuk belajar matematika. Setelah menjadi seorang biarawan Fransiskan, ia menerima posisi mengajar di Universitu dari Parage, kemudian melanjutkan perjalanan secara ekstensif dan mengajar di Universitas Florence, Roma, Naples, Papua, dan Bologna.6 Dalam 1494 di Venesia, ia menerbitkan karya penting pertama di akuntansi sampai saat itu, summa de Arithmetica geometria proportioni et proportionalita, lebih umum dikenal sebagai summa de Arithmetica. diskusi Nya akuntansi mencakup salah satu bab di summa de Arithmetica. Mengingat detail ekstrim termasuk dalam buku dan fakta bahwa Pacioli bukanlah seorang pedagang atau pembukuan, sejarawan banyak yang percaya ia mendapat informasi dari tempat lain. Bahkan, Pacioli tidak menyatakan bahwa ide-idenya asli, hanya bahwa ia adalah orang yang berusaha untuk mengatur dan mempublikasikan mereka. Tujuannya adalah untuk menerbitkan sebuah buku populer yang dapat digunakan oleh semua, mengikuti pengaruh metode venetian menjadi standar untuk tidak hanya Italia tetapi juga para penulis Belanda, Jerman, dan Inggris pada akuntansi.
Pacioli memperkenalkan tiga buku catatan penting: buku memo, jurnal, dan buku besar. Buku nota termasuk semua informasi transaksi. Dari buku memo, sebuah jurnal dibuat menjadi jurnal.Informasi kemudian diposting ke buku besar, pusat dari sistem akuntansi. Pacioli merasa bahwa semua transaksi yang diperlukan baik debet dan kredit dalam rangka untuk transaksi untuk tetap tinggal di equilibrium.7

Perkembangan Selanjutnya
Literatur tumbuh di akuntansi mewakili upaya untuk descrilbe praktek-praktek yang baik daripada menantang asumsi-asumsi yang mendasari atau mengembangkan teori umum akuntansi.sastra mulai berubah selama tahun 1550-an untuk mencerminkan realitas komersial dan politik baru. Munculnya negara-bangsa dan kebutuhan untuk mengelola publik financesincreased pentingnya praktik akuntansi yang baik. Namun, perubahan besar adalah penurunan Italia sebagai kekuatan dunia komersial. Karena lalu lintas komersial bergeser dari pelabuhan Venesia untuk rute pelayaran Atlantik, Italia terpeleset di penting dan perkembangan baru relatif sedikit terjadi di akuntansi. Memang benar bahwa mengubah bentuk-bentuk usaha bisnis yang menekankan usaha besar menyebabkan perubahan dalam fokus, namun penulis akuntansi masih menempel dengan bentuk lama akuntansi, dan tidak ada teori-teori baru developed.8
Konsep suatu periode akuntansi tidak muncul sampai abad ketujuh belas dan kedelapan belas, ketika Rekonsiliasi akhir-of-the-tahun menjadi menonjol. Selama periode ini, pusat perdagangan bergeser secara berurutan dari Italia ke Spanyol, ke Portugal, dan kemudian ke Eropa bagian utara. Dengan pergeseran komersial pergeseran terlampir dalam pengembangan akuntansi. Pada 1673, Perancis mengadopsi kode akuntansi resmi pertama, yang dibutuhkan, antara lain, yang neraca disusun setiap dua tahun. Periode ini juga melihat personifikasi pertama account (yakni, praktek memperlakukan rekening sebagai independen, entitas hidup) dan standarisasi debet di sebelah kiri, kredit di sebelah kanan.
Revolusi Perancis pada akhir 1700-an menandai awal dari sebuah pergolakan sosial yang besar bahwa pemerintah yang terkena dampak, keuangan, hukum, dan adat istiadat. Italia berada di bawah pengaruh Perancis dan kemudian Austria, dan sistem mereka akuntansi double-entry juga dipengaruhi. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Napoleon terkejut melihat betapa efisien sistem Italia akuntansi ini. Studi srious akuntansi dan perkembangan teori akuntansi juga dimulai pada periode ini dan terus hari ini. Namun, pengaruh Arab Venesia, Genoa, Florentines, dan terus dirasakan dalam sistem double-entry kita gunakan saat ini. Bahkan Inggris, yang memperoleh pengetahuan tentang akuntansi double-entry segera setelah Pacioli's Summa de Arithmetica diterbitkan, tidak mulai mengadopsi akuntansi double-entry cepat sampai Revolutin Industri periode 1760-1830. Pada saat itu, pentingnya akuntansi tumbuh substantially.9
Sebagai skala usaha meningkat setelah terobosan teknologi seperti produksi massal, dan sebagai aset tetap tumbuh di penting, menjadi penting untuk memperhitungkan depresiasi, alokasi overhead, dan persediaan. Selain itu, bentuk dasar organisasi bisnis bergeser dari perseorangan dan kemitraan untuk perseroan terbatas dan perusahaan saham dan akhirnya perusahaan terdaftar di bursa efek. Akuntansi harus beradaptasi dengan memuaskan ini baru.
Pemerintah dalam bisnis internasional. kekayaan mereka dan pengaruh yang signifikan, namun peran yang mengesankan bahwa mereka sekarang bermain jauh dari keseluruhan cerita pertumbuhan dalam bisnis Internatinal. Untuk hampir semua ekonomi dunia itu, perdagangan internasional dan investasi asing telah menjadi semakin penting sebagai persentase dari total kegiatan ekonomi.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa keterlibatan hampir semua negara 'di dalam dan ketergantungan pada bisnis internasional akan terus tumbuh. Dengan demikian, siapapun merenungkan karir di bidang bisnis harus mempersiapkan aspek-aspek internasional di samping aspek domestik. Perkiraan ini tidak hanya berlaku bagi mereka dalam pemasaran, pembelian, keuangan, produksi, dan manajemen tetapi juga untuk mereka yang akuntansi.

ASPEK AKUNTANSI BISNIS INTERNASIONAL
paparan pertama Sebuah perusahaan untuk akuntansi internasional biasanya terjadi sebagai hasil dari suatu peluang impor atau ekspor. Dalam hal ekspor, perusahaan domestik dapat menerima sebuah penyelidikan yang tidak diminta atau pesanan pembelian dari pembeli asing. Dengan asumsi perusahaan domestik keinginan untuk melakukan penjualan, perlu untuk menyelidiki pembeli eforeign th, terutama bila pembeli meminta perpanjangan kredit. Prosedur ini sering tidak semudah seperti yang muncul.
Pertama, pembeli mungkin tidak tercantum dalam salah satu direktori peringkat kredit internasional, seperti Standard & Poor's.Jika tidak, penjual mungkin perlu menanyakannya bank untuk memiliki afiliasi asing memeriksa kredibilitas pembeli. Atau, mungkin meminta pembeli untuk memberikan informasi keuangan.Pembeli mungkin bersedia untuk menyediakan laporan keuangan, namun laporan ini mungkin sulit bagi perusahaan domestik untuk menafsirkan. Laporan mungkin dalam bahasa asing dan dapat didasarkan pada asumsi dan prosedur akuntansi asing kepada akuntan perusahaan. Kebanyakan perusahaan baru untuk bisnis internasional kemudian harus mendapatkan bantuan, baik dari bank atau dari kantor akuntan dengan keahlian internasional. Jika pembeli asing membayar dalam mata uang sendiri, perusahaan menjual harus menjadi Mengenal dengan potensi keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai tukar yang mungkin terjadi antara waktu pesanan dipesan dan waktu paymnent diterima.
Perusahaan menjual juga harus berhadapan dengan sejumlah rincian internasional lainnya - dokumen pelayaran internasional khusus dan asuransi, formulir bea cukai, dokumen hukum internasional, dan sebagainya. Sekali lagi, jasa pengacara, pengirim, bankir, dan Akuntan dengan keahlian internasional diperlukan.
Dalam kasus impor potensial, aspek akuntansi internasional tidak terlibat karena sebagian besar rincian tanggung jawab penjual asing. Namun, jika penjual asing membutuhkan pembayaran dalam mata uang nya atau jika pembeli domestik menginginkan informasi tentang keandalan dari pemasok luar negeri, pembeli mungkin perlu berkonsultasi dengan bank internasional, pengacara, atau perusahaan akuntansi.

Mendirikan Kemampuan Akuntansi Internal Internasional
Sebagai perusahaan menjadi semakin terlibat dalam perdagangan, meningkat akuntansi internasional aktivitas, dan begitu juga biaya menggunakan keahlian luar. Pada titik tertentu menjadi layak bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuan staf internasional sendiri, termasuk akuntan sendiri.
Perkembangan utama berikutnya yang mungkin memerlukan peningkatan keterampilan akuntansi internasional adalah terciptanya sebuah organisasi yang terpisah dalam perusahaan untuk menangani perdagangan internasional. Dalam bentuk yang paling rumit, ini mungkin merupakan departemen ekspor. Dalam bentuk yang lebih rumit, mungkin menjadi perusahaan ekspor khusus seperti Asing demi International Corporation (FISC), yang menerima perlakuan pajak khusus di bawah hukum pajak AS.Khusus sistem akuntansi dan prosedur harus ditetapkan untuk bentuk-bentuk organisasi baru dalam pengendalian, pelaporan, dan area perpajakan.
Tipically, langkah evolusi berikutnya adalah pembentukan kegiatan usaha luar negeri dari beberapa jenis. Dalam kasus minimal, perusahaan dapat memutuskan untuk lisensi produsen asing untuk memproduksi produk atau beberapa bagian dari produknya. Ini melibatkan memilih lisensi potensial, menganalisis kehandalan dan kemampuan, dan menyusun sebuah kontrak. Hal ini juga melibatkan mengembangkan sistem akuntansi untuk memantau kinerja kontrak dan royalti dan pembayaran teknis dan untuk menangani aliran uang asing ke pajak perusahaan dan laporan keuangan.
Pada ujung lain dari perusahaan spectrumthe dapat membentuk anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di negara asing.Akuntansi untuk anak perusahaan asing akan meliputi (1) memenuhi persyaratan pemerintah asing, yang akan didasarkan pada prosedur dan praktek berbeda dengan di negara perusahaan induk, (2) membangun sistem informasi manajemen untuk memantau, mengendalikan, dan mengevaluasi anak perusahaan asing, dan (3) mengembangkan sistem untuk mengkonsolidasikan hasil anak perusahaan asing beroperasi dengan orang-orang tua untuk tujuan pelaporan keuangan dan pajak.
Antara ekstrem ini adalah berbagai alternatif: mendirikan kantor penjualan, pengaturan gudang, membentuk usaha patungan dengan perusahaan lain, dan membeli menjadi perusahaan yang ada. Masing-masing membawa serta dimensi internasional baru dan persyaratan untuk manajemen dan, lebih spesifically, untuk akuntan perusahaan. Hal ini juga harus menunjukkan bahwa, sebelum semua ini terjadi, melalui studi kondisi pasar - hukum, ekonomi, politik, dan sosial budaya - harus dilakukan, termasuk studi kelayakan rinci dan analisis risiko. Semua langkah-langkah ini memerlukan pengumpulan dan analisis informasi yang sesuai baik secara keuangan kuantitatif dan kualitatif.
Selama usaha pertama ke salah satu daerah yang lebih maju, keahlian internasional dari kelompok di luar bisa sangat diperlukan karena uang dan resiko yang terlibat dalam perdagangan internasional. Namun, dengan menggunakan di luar pakar internasional sama sekali tidak mengurangi kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan internasional di-rumah, tidak hanya di akuntansi tetapi dalam bidang fungsional lain juga.
Akhirnya, beberapa pengetahuan tentang akuntansi internasional mungkin diperlukan bahkan jika suatu perusahaan tidak terlibat dalam bisnis internasional per se - misalnya, jika perusahaan ingin meminjam uang atau untuk membeli atau menjual saham atau obligasi di luar negeri asalnya. Dalam beberapa kasus, mungkin menjadi lebih murah untuk meminjam uang atau menerbitkan saham atau obligasi di luar negeri karena suku bunga rendah atau pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. Dalam rangka mengambil keuntungan dari situasi ini, perusahaan perlu mengetahui tidak hanya hukum asing yang relevan, peraturan, dan adat istiadat tetapi juga hukum dalam negeri, pajak, dan perlakuan akuntansi dari setiap transaksi ini. Atau, mungkin ada peluang surat investasi luar negeri untuk dana cair jangka pendek karena keuntungan yang lebih tinggi, diperkirakan pergerakan nilai tukar, atau keduanya.
Dari sudut pandang investasi, perusahaan harus tahu persis apa yang ia lakukan serta tahu semua risiko yang menyertainya. Hal ini memerlukan pemahaman tentang laporan keuangan, persyaratan penawaran asing, dan pergerakan mata uang asing. Dan seperti yang terjadi dengan meningkatkan modal luar negeri, perusahaan investasi harus memahami kedua hukum asing dan domestik dan perlakuan pajak dan akuntansi transaksi yang sedang dipertimbangkan.

BIDANG AKUNTANSI INTERNASIONAL
Studi tentang akuntansi internasional melibatkan dua bidang utama: deskriptif / akuntansi komparatif dan dimensi akuntansi dari transaksi Internationa / perusahaan multinasional.
Area pertama adalah menarik karena benar-benar fundamental bagi pemahaman tentang sifat suatu penggunaan akuntansi untuk setiap negara di dunia pada kedalaman yang sama bahwa yang dilakukan untuk yang dilakukan untuk negara sendiri. Meskipun beberapa deskripsi yang diperlukan ketika belajar akuntansi di berbagai negara, isu penting adalah kekuatan dan kondisi yang menciptakan perbedaan internasional. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang Inggris, Jerman, Perancis, dan baru-baru ini,, adalah negara-negara kunci untuk belajar karena pengaruh yang kuat mereka di seluruh dunia. hubungan kolonial dan investasi langsung memerlukan pemahaman dasar tentang negara-negara dan sistem akuntansi mereka.
Kami telah menjelaskan masalah yang berhubungan dengan transaksi internasional dan perusahaan multinasional sebelumnya.Jelas, ada perusahaan yang tidak dianggap perusahaan multinasional yang terlibat dalam impor / transaksi ekspor dan memerlukan perhatian khusus. Namun, perusahaan multinasional memiliki masalah ini dan sejumlah orang lain. masalah pelaporan keuangan, penjabaran laporan keuangan mata uang asing, sistem informasi, anggaran dan evaluasi kinerja, audit, dan pajak adalah beberapa masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan ini.

Pentingnya Belajar Akuntansi internasional
Lee Brummet, mantan presiden Amerika Akuntansi Association (AAA), telah menyatakan: "Profesi, dalam perkembangan standar dan praktek, harus sepenuhnya menyadari relevansi yang signifikan di seluruh dunia dan konsistensi potencialfor, artikulasi, atau rekonsiliasi dengan aplikasi di seluruh dunia. . . . pengaturan arus internasional kami memberikan kita dengan dasar untuk jenis pendidikan seni liberal dalam akuntansi sebagai lawan pendekatan monolitik 'apa itu dan bagaimana caranya'.
AAA memberikan dukungan kepada proses internalisasi melalui dua laporan komite akuntansi internasional. Salah satu komite menyatakan: "Laporan ini mendukung kebutuhan pendidikan jauh lebih luas dari akuntan dalam segala bidang usaha internasional sehingga akuntan akan segera dapat mengambil tempat di garis depan dalam beberapa kelompok yang sudah sibuk terlibat dalam rasionalisasi dan pengajaran operasi Mes [perusahaan multinasional].
The American Majelis Collegiate Sekolah Bisnis, yang bertanggung jawab untuk akreditasi sekolah bisnis, menyatakan pada tahun 1974 bahwa "Tujuan dari kurikulum harus menyediakan pendidikan yang luas untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara imajinatif dan bertanggung jawab dan peran kepemimpinan dalam bisnis dan masyarakat - dalam negeri dan di seluruh dunia ".
Ada dua cara dasar untuk memasukkan isu-isu akuntansi internasional dalam kurikulum: melalui infus bahan internasional dalam kursus spesifik dan melalui kursus akuntansi yang spesifik internasional. Keuntungan dari pendekatan infus adalah bahwa semua siswa akan terkena akuntansi internasional, bukan hanya para pelajar yang tertarik. Setidaknya beberapa cakupan minimal terjadi isu-isu internasional, yang merupakan titik awal jika tidak ada yang lain. Namun, infus relatif dangkal dan membutuhkan sejumlah besar koordinasi kurikulum dan fakultas dan pelatihan.Pembentukan kursus akuntansi terpisah internasional menyediakan lebih mendalam tapi hanya untuk mereka mahasiswa cukup beruntung untuk memiliki satu tersedia.
Metode yang meliputi bahan yang sesuai dan apa bahan yang dianggap penting tergantung pada siapa yang bertanya.Beberapa studi yang diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir telah mencoba untuk mengatasi masalah ini. Daripada menggambarkan semua studi, kita akan fokus pada dua yang terakhir. Tahirih Foroughi dan Barbara Reed membandingkan pandangan akademisi dan eksekutif bisnis untuk menentukan topik yang paling penting yang bisa dibahas di tingkat sarjana dan pascasarjana. Bagan 1.1 merangkum hasil-hasil untuk kelas sarjana. Ada beberapa perbedaan antara sarjana dan pascasarjana kurikulum, tetapi tujuan pameran 1,1 adalah untuk memberikan gambaran tentang isu-isu kunci. Meskipun ada kesepakatan substansial pada banyak topik, eksekutif bisnis cenderung untuk menekankan pajak dan pengalihan isu harga lebih daripada akademisi.
David Stout dan James Schweikart disurvei praktisi dan akademisi. Para praktisi tersebut dibagi menjadi akuntan publik dan non publik, dan akademisi yang dibagi menjadi orang-orang yang anggota Bagian Internasional AAA dan mereka yang bukan anggota Bagian. Mereka melihat empat hal yang berbeda: keseluruhan pentingnya akuntansi internasional, penilaian cara untuk menutupi akuntansi internasional, manfaat dari cakupan akuntansi internasional, dan dirasakan pentingnya topik internasional.
Sehubungan dengan isu pertama, anggota Bagian dan rekening non publik melihat materi akuntansi internasional secara nyata lebih penting bagi kurikulum daripada praktisi akuntan publik dan akademisi lainnya. Allrespondents disukai kursus terpisah sebagai metode yang lebih disukai yang mencakup isu-isu akuntansi internasional. Metode yang disukai berikutnya, meskipun jelas lebih disukai kurang dari kursus terpisah, adalah untuk mengintegrasikan seluruh materi kurikulum. Mereka yang merasa bahwa akuntansi internasional bahan penting berpikir begitu karena akan membantu dalam persiapan untuk pekerjaan pertama, persiapan untuk studi pascasarjana, dan untuk pemahaman umum tentang teori akuntansi. Persiapan untuk tujuan ujian proffessional bukan faktor signifikan.
Akhirnya, Stout dan Schweikart mencatat perbedaan persepsi terhadap topik-topik kunci. Seperti tercantum dalam pameran 1.2, topik yang paling penting adalah penjabaran laporan keuangan mata uang asing dan transfer pricing. Namun, praktisi dirasakan masalah pajak lebih penting daripada para akademisi.


Exhibit 1.2 Topik Kurikulum Jurusan Program Akuntansi
Topics Rank Order Listing
By Business
Executives Rank Order Listing
By Academics
Foreign currency transactions (import and export)
U.S. consolidations of foreign subsidiaries
U.S. taxation of international operations
Analiysis of foreign financial statements
Accounting for forward exchange contracts
Comparative financial accounting practices around the world
International branch accounting
Unique management accounting issues for multinationals
Issues in multinational transfer pricing
How foreign ountries adjust financial statements for inflations
Comparative disclosure requirements around the world
Comparative translations practices throughout the world
Comparative auditing practices around the world
International standards and organizations
Problems of performance evaluations of foreign operations
Environmental influences on accounting
Accounting for property expropriation
Harmonization of international
accounting

1


2


3


4


5


6


7

8

9

10


11


12


13


14


15


16


17

18 1

2


14


16


3



9

4

15

5

8


11


13


17


6


10


7


18

12
Sumber: Tahirih Foroughi and Barbara Reed,” A Survey of the Present and Desirable International Accounting Topics in Accounting Education,” International Journal of Accounting Educations and Reserch(fall 1987):78
Anggota dan praktisi akuntansi non publik dianggap transfer pricing, standar akuntansi komparatif, penjabaran laporan keuangan, dan sistem multinasional dan kontrol secara signifikan lebih penting daripada para praktisi akuntan publik dan akademisi non-bagian anggota.

SEKILAS TENTANG TEKS ATAS
Mengingat isu-isu yang hanya diidentifikasi, apa filosofi kami untuk teks ini? Buku ini mencakup tujuh tema utama. Dua bab pertama menyediakan bisnis internasional.

Exhibit 1.2 Pentingnya keseluruhan PERINGKAT Dipilih Akuntansi Topik Internasional
Variabel Topic Mean score Relative Ranking
V15
V13
V14
V12
V17
V16
V18 SFAS no.52
Transfer pricing
Comparative accounting standards
Taxation of MNCs and their personnel
Multinational systems and control
Foreign tax systems and treaties
International accounting organizations 1.94
2.43
2.53
2.59
2.81
3.00
3.26 1
2
3
4
5
6
7
Dan akuntansi kerangka. Bab 3 sampai 7 membahas akuntansi komparatif dan harmonizations internasional. Internasional masalah pelaporan keuangan yang dibahas dalam bab 8 sampai 13. Topik yang tercakup dalam pasal-pasal ini meliputi kombinasi bisnis internasional dan konsolidasi, akuntansi internasional untuk goodwill dan tidak berwujud, pelaporan segmental internasional, akuntansi untuk perubahan harga dan inflasi, dan masalah mata uang asing. Internasional analisis keuangan disajikan dalam dua bab (14 dan 15) yang menggambarkan analisis komparatif laporan keuangan dan tren pengungkapan internasional dan pengaruh mereka pada analisis keuangan. Bab 16 sampai 19 akuntansi meliputi manajemen internasional dan kontrol dan perpajakan. Selanjutnya kita membahas masalah audit eksternal dan strategi global perusahaan akuntan publik. Dalam bab terakhir kita melihat isu-isu akuntansi global ke dalam abad kedua puluh satu.
Kami percaya bahwa akuntansi internasional harus dipelajari dalam konteks Perusahaan Perusahaan multinasional (MNEs) dari perspektif strategis. Jadi, kita fokus pada strategi MNEs dan bagaimana akuntansi cocok menjadi strategi-strategi.
Namun, fokus pada konteks strategis MNE tidak berarti bahwa kita mengabaikan masalah-masalah penting lainnya akuntansi internasional. Sebagai contoh, akuntansi internasional dapat dibahas dari sudut pandang / deskriptif komparatif pandang, terlepas dari kegiatan MNEs. Bab 3 sampai 7 menetapkan kerangka di mana standar dan praktek akuntansi yang dikembangkan dan proses harmonisasi yang berbicara tempat di seluruh dunia. bab berikutnya membahas topik-topik finansial dan manajerial yang dapat terjadi dalam konteks Enterprice domestik maupun MNEs. Namun, aspek unik dari buku ini adalah untuk membahas isu-isu akuntansi internasional dalam konteks MNEs dan strategi mereka.
Seperti yang kita mengusulkan dalam bab 2, orang tidak dapat menghargai penantang dan peluang akuntansi internasional tanpa memahami lingkungan internatioanal dan berpikir strategis global.Dengan demikian, prupose bab 2 adalah untuk membahas sifat bisnis internasional, perdagangan global dan pola investasi, pemain utama di pasar internasional, dan strategi global.
Bab 3 membahas pengaruh lingkungan pada sistem akuntansi dan kontrol. Dalam bab ini, kita membahas bagaimana lingkungan internasional, khususnya budaya, memiliki pengaruh yang kuat pada sistem akuntansi dan kontrol. Kami membahas pengaruh lingkungan eksternal dan menunjukkan bagaimana sistem akuntansi dan praktek yang dipengaruhi oleh lingkungan. Bab 2 dan 3 benar-benar mengatur nada untuk buku tersebut.
Bab 4 menghadirkan sebuah skema untuk klasifikasi internasional akuntansi. Kami akan menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan perlu menyadari sistem akuntansi yang berbeda dan tradisi akuntansi yang mereka hadapi di berbagai belahan dunia.Kami akan berkonsentrasi pada beberapa studi penting yang mencoba menjelaskan mengapa sistem akuntansi yang berbeda dari satu negara ke negara lain. Bab ini menekankan pentingnya kesamaan pemahaman dan perbedaan dalam sistem akuntansi, terutama dalam konteks strategi multinasional.
Bab 5, "Perbandingan Sistem Akuntansi Internasional dan Praktek" mengidentifikasi beberapa praktek akuntansi yang unik dan akar yang mendasari praktek-praktek di sejumlah negara penting, termasuk yang maju dan berkembang.
Bab 6 membahas harmonisasi akuntansi internasional. Kami melihat beberapa alasan utama mengapa harmonisasi akuntansi berlangsung di dunia. Kami juga melihat peraturan pengungkapan akuntansi, pentingnya pasar modal, dan sikap perusahaan multinasional terhadap biaya menghasilkan informasi dan prospek untuk harmonisasi. Sangat penting adalah pengembangan KERJA daerah. Pada yang terakhir, kita melihat dampak dari Komite Standar Akuntansi Internatioanal (IASC) dan upaya organisasi-organisasi seperti Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam bab 7, kita membahas perspektif manajemen pada revolusi informasi dan meningkatnya permintaan untuk informasi dari konstituen yang berbeda, seperti komunitas keuangan dan investasi, pemerintah, serikat buruh, karyawan, dan masyarakat umum.
Bab 8, "Internasional Penggabungan Usaha dan Peleburan," membahas metode konsolidasi yang berbeda yang digunakan di seluruh dunia, pentingnya metode ekuitas versus metode biaya, dan masalah apakah atau tidak perusahaan harus mengkonsolidasikan operasi, terutama operasi di luar negeri.Selain itu, kami menangani beberapa masalah yang timbul saat merger lintas batas dan akuisisi. Bagian harmonizations inthis bab memfokuskan pada standar-standar dalam IASC dan Uni Eropa terhadap kelompok akuntansi dan kombinasi bisnis.
Bab 9 menganalisis isu yang terlibat dalam akuntansi untuk goodwill dan aset tidak berwujud dan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan metode akuntansi alternatif yang berkaitan dengan goodwill (misalnya, merek, merek dagang, dll), penelitian dan pengembangan (R & D) pengeluaran.
Bab 10, "Pelaporan Segmental Internasional," berkonsentrasi pada alasan mengapa perusahaan diharuskan untuk menyediakan line-of-bisnis dan informasi segmen geografis. Kita melihat standar yang berbeda yang ada di seluruh dunia serta praktek-praktek AS dan non AS multinasional. Selain itu, kami mendiskusikan apakah pengungkapan segmen memberikan informasi bermakna bagi pembaca laporan keuangan serta permasalahan yang dihadapi oleh penyedia informasi ini.
Bab 11 dianalisis pendekatan alternatif untuk akuntansi untuk perubahan harga dan inflasi dan review inisiatif harmonisasi internasional.
Pada awal bab 12, "Akuntansi Transaksi Mata Uang Asing dan Valuta Asing Derivatif," kita secara singkat membahas valuta asing dan bagaimana nilai tukar dan ditentukan. Kemudian kita melihat bagaimana ke account untuk transaksi mata uang asing.
Dalam bab 13, kita berkonsentrasi pada penjabaran laporan keuangan mata uang asing. Kami membahas secara rinci metode tingkat temporal dan saat ini karena metode ini adalah yang umum digunakan di banyak negara. Akhir bab berisi bagian pada harmonisasi menunjukkan sikap IASC dan Uni Eropa terhadap penjabaran laporan keuangan mata uang asing.
Bab 14 membahas sejauh mana perbedaan internasional dalam prinsip akuntansi yang berdampak pada ukuran pendapatan dan aset. Sementara referensi khusus dibuat untuk Amerika Serikat versus Inggris, beberapa comparisions dengan Eropa kontinental dan Jepang juga diambil.
Bab 15, "Internatonal Pengungkapan Ternds dan Analisis keuangan," bergerak melampaui laporan keuangan tradisional dan pengidentifikasian ternds dalam peraturan pengungkapan dan praktek dalam konteks laporan perusahaan secara keseluruhan.
Bab 16, "Manajemen Pengendalian Operasi global," memperkenalkan diskusi kita yang utama manajerial, masalah-masalah akuntansi. Penekanan khusus ditempatkan pada struktur organisasi, pentingnya proses pengendalian strategis, evaluasi kinerja, dan anggaran operasional, terutama dalam pertukaran asing contextof.
Bab 17, "Internasional Evaluasi Kinerja dan Anggaran," berkonsentrasi pada dua dimensi dari kontrol operasi global: sistem informasi yang kuat sesuai dengan tuntutan organisasi sistem MNE dan pengendalian yang memungkinkan perusahaan untuk memantau strategi dan menjaga aset perusahaan.
Dalam bab 18, "Biaya Produk Internasional dan Transfer Pricing," mencakup dimensi utama dari akuntansi manajerial yang dibahas alokasi overhead, target costing, akuntansi untuk kualitas, pengendalian persediaan, biaya transaksi barter, dan intracorporate harga transfer. Penekanan khusus ditempatkan pada inovasi Jepang di beberapa daerah.
Meskipun kita membahas beberapa masalah pajak kunci dalam bab 19, kami mencoba untuk menjaga fokus strategis pada perusahaan multinasional seperti mencoba untuk memenuhi kode pajak di negara sendiri dan untuk beroperasi di lingkungan pajak yang berbeda di seluruh dunia. Kami membahas beberapa isu kunci yang berkaitan dengan pengenaan pajak ekspor dan impor serta laba operasi asing. Kami melihat pentingnya teraties pajak, beberapa sengketa yang timbul, seperti Kesatuan Pajak di Amerika Serikat, dan upaya kelompok regional seperti Uni Eropa untuk harmonisasi praktek pajak. Bab ini diakhiri dengan diskusi tentang bagaimana perusahaan dapat merencanakan operasi mereka di lain untuk mengambil keuntungan dari hukum pajak.
Bab 20, "Audit eksternal Operasi asing," berkonsentrasi pada tiga isu utama yang berhubungan dengan audit: sifat dari profesi akuntansi dan audit di seluruh dunia, organisasi internasional kantor akuntan publik, dan proses audit. Pada bagian proses audit, kita alsa melihat upaya untuk harmonisasi standar audit dan praktek.
Bab terakhir dalam buku, bab 21, adalah ringkasan yang baik isu-isu utama dibahas sebelumnya dalam buku ini. Kami juga membahas masalah pengembangan countriesand Uni Soviet.

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN


PENGERTIAN TRNASPARANSI

Bushman & Smith (2003, p. 76) mendefinisikan transparansi perusahaan sebagai ketersediaan relevansi yang tersebar luas, informasi yang dapat dipercaya mengenai kinerja perusahaan dalam suatu periode yang terkait, posisi keuangan, kesempatan investasi, pemerintah, nilai dan risiko perusahaan dagang yang bersifat umum. Dalam tingakatan negara, Bushman, Piotroski, dan Smith (2004) mengidentifikasikan dua jenis transparansi perusahaan yaitu transparansi keuangan dan transparansi pemerintah. Transparansi keuangan tingkat negara disusun berdasarkan intensitas pelaporan perusahaan, waktu pelaporan, jumlah analisis, dan media penyebarannya.

PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN PERUSAHAAN

Sumber utama tekanan untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan adalah dari komunitas keuangan dan investasi. Perusahaan Multinasional dan badan pengaturan standar Negara dengan pasar modal yang berkembang pesat, sepeti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Jepang, telah memberi perhatian lebih terhadap dorongan dari pihak – pihak tersebut.

Dorongan untuk Pengungkapan Informasi

Perusahaan Multinasional sepanjang menyangkut aturan yang ternyata meningkatkan persyaratan untuk pengungkapan informasi diputuskan dengan pengaturan badan dan standar perwakilan pada tingkat pemerintahan dan professional.

Cepatnya permintaan informasi untuk tujuan penanaman modal, perkembangan pasar saham dan pembagian kepemilikan yang mendunia, dipadukan dengan berkembangnya kekhawatiran terhadap perbedaan standar dan perlakuan akuntansi dinegara berbeda, telah meningkatkan permintaan terhadap bertambahnya pengungkapan akuntansi untuk peningkatan kualitas maupun perbandingan laporan Perusahaan Multinasioal.

Mengkomunikasikan kepada Pengguna

Pertumbuhan saat ini mengindikasikan banyak pengguna informasi keuangan yang tidak bisa membaca atau mengerti isi laporan, terutama investor dari kalangan awam akuntansi. Pengguna langsung yang jumlahnya relatif kecil, yang memiliki kemampuan dan pengalaman untuk memahami laporan keuangan.

Banyak investor dan pemegang saham tidak membuat keputusan investasi sendiri tetapi bergantung pada saran dari para ahli. Sebuah perusahaan analisis komprehensif tidak hanya mengharuskan penggunaan informasi keuangan, tetapi data tambahan, serta untuk menilai tren saat ini dan masa depan. Pada pusat, Perusahaan Multinasional sangat kompleks, dan begitu pula dengan laporan perusahaannya.

Pentingnya Pengungkapan Informasi

Meskipun tidak ada keraguan tentang pentingnya pengukuran dari isu-isu akuntansi, pentingnya informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan dan laporan perusahaan dengan semakin diakui oleh perusahaan multinasional. Informasi ini memberikan masukan penting bagi analisis keuangan proses evaluasi kualitas laba dan posisi keuangan, baik saat ini dan masa yang akan datang. Pada saat yang sama, kebutuhan ini harus ditimbang terhadap kepentingan analis, investor, dan masyarakat dalam transparansi usaha multinasional. Dengan adanya pengungkapan informasi, maka perusahaan dapat menyampaikan kebijaksanaan dan informasi mengenai orientasi perusahaan dimasa yang akan datang.

Diakui secara umum, bahwa biaya dalam penyediaan informasi tidak boleh melebihi keuntungan yang diperoleh oleh pengguna informasi. Perlunya perusahaan multinasional dalam memelihara kepercayaan diri usahanya dalam area sensitif dan untuk menghindari bahaya dalam persaingan, harus dicantumkan dalam akun-akun perusahaan. Dalam prakteknya, muncul anggapan bahwa semakin spesifik, semakin berorientasi ke depan dan semakin kuantitatif suatu informasi yang diusulkan untuk diungkapkan, maka semakin pekalah kinerja perusahaan ke arah pencegahan.

Insentif Manajerial Untuk Mengungkapkan Informasi.

Manajemen secara sukarela memberikan informasi dan respon terhadap peraturan. Penelitian oleh Meek dan Gray (1989) dan lain-lain telah menunjukkan, misalnya, bahwa pengungkapan sukarela yang akan datang adalah ketika perusahaan berkompetisi untuk pembiayaan dari investor, khususnya dalam konteks lintas batas. Dimana pemerintah dan Perusahaan yang berusaha mempengaruhi lingkungan di mana MNE beroperasi, ada juga yang akan berpengaruh kuat pada MNE untuk memberikan informasi.

Faktor-faktor kompleks yang mempengaruhi pengungkapan perusahaan, ditunjukkan dalam figure berikut ini:

Biaya Infomasi Produksi

Pengungkapan informasi memerlukan biaya keuangan langsung. Perusahaan multinasional mengerti dan enggan untuk mendatangkan peningkatan biaya kecuali mereka diminta untuk melakukannya atau potensi keuntungan melebihi perkiraan biaya. Biaya langsung adalah nilai sumber daya yang digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan informasi serta dalam mengaudit dan mengkomunikasikan. Biaya langsung seperti pengungkapan informasi akan bergantung pada struktur internal MNE dan informasi yang dihasilkan dalam rangka untuk mengelola struktur ini.

Kerugian Kompetitif dari Pengungkapan

Dalam beberapa keadaan pengungkapan informasi bisa merugikan Perusahaan Multinasional. karena informasi akan dapat diakses oleh siapa saja sehingga pesaing juga dapat mengetahui informasi tersebut. Informasi yang memungkinkan perusahaan pesaing untuk meningkatkan kekayaan mereka dengan menggunakan informasi ini.

Perilaku Manajerial untuk Pengungkapan Sukarela

Tambahan permintaan pengungkapan informasi datang dari organisasi internasional (khususnya PBB, OECD, Uni Eropa, dan IASB), pemerintah dan masyarakat dimana Perusahaan Multinasional beroperasi. Namun, pertumbuhan globalisasi dari pasar modal menunjukkan adanya tekanan pasar yang signifikan untuk tambahan informasi mengenai operasi Perusahaan Multinasional serta adanya prospek dan kekhawatiran mengenai koordinasi internasional dari peraturan pasar modal. Tekanan ini membuat manajemen harus menimbang biaya dan manfaat dari pengungkapan informasi secara sukarela.

Praktek Pengungkapan Perusahaan

Praktek pengungkapan secara sukarela oleh Perusahaan Multinasional, sebuah studi oleh Meek, Roberts, dan Gray (1995) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela pada 226 Perusahaan Multinasional dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara benua Eropa. Pengungkapan telah diteliti dan diklasifikasikan menjadi tiga jenis : strategi, nonfinansial, dan financial.

Melihat faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi secara sukarela, dukungan statistik ditemukan untuk ukuran perusahaan, status daftar perusahaan internasional, asal negara atau kawasan. MNE terbesar adalah perusahaan yang menentukan kecendrungan dalam memberikan keterbukaan informasi non financial dan financial.

PERATURAN PENGUNGKAPAN INTERNASIONAL

Pola pengungkapan manajemen ditentukan tidak hanya dengan keinginan sendiri dan kecendrungan budaya akan tetapi juga ditentukan dengan regulasi pengungkapan permintaan internasional. Pengungkapan informasi juga diharuskan di AS, dimana SEC mengharuskan adanya pembahasan dan analisis manajemen dalam laporan keuangan, dan hal tersebut harus disertakan dalam laporan tahunan.

TINJAUAN INFORMASI PERUSAHAAN

  1. Pernyatan Ketua; pernyataan ini memberikan pedoman dasar dari seorang ketua atau Chief Executive dalam kepemimpinannya mengenai kinerja perusahaan secara keseluruhan dan prospek perusahaan
  2. Kajian Strategi dan Hasil Perusahaan; Perusahaan multinasional memberikan komentar naratif dan data yang sesuai dengan kajian strategi perusahaan dan didalamnya juga termasuk pernyataan misi.
  3. Komentar-komentar pada Peristiwa Eksternal dan Tidak Biasa; MNEs juga cenderung menunjukkan beberapa komentar-komentar pada pengaruh peristiwa eksternal seperti tingkat pertukaran, tingkat bunga, kebijakan pemerintah, kondisi pasar, dan kompetisi asing.
  4. Informasi Akuisisi dan Pembubaran; Diskusi dan analisis akuisisi dan pembubaran tidak tersebar luas. Ketika tingkat pengungkapan relatif tinggi di Amerika Serikat dan Inggris, informasi akuisisi dan pembubaran jarang menyeluruh atau meliputi banyak hal.
  5. Informasi Sumber Daya Manusia; Beberapa MNE menunjukkan informasi yang relevan untuk penilaian Sumber Daya Manusia. Lingkup yang diungkapkan termasuk informasi tentang manajemen dan struktur organisasi seperti tenaga kerja dan pegawai.
  6. Informasi Bernilai Tambah; Informasi bernilai tambah sering terbukti cukup menarik dan bermanfaat. Pernyataan bernilai tambah menunjukkan istilah keuangan, kontribusi untuk semua pemegang saham, dan khususnya pegawai, untuk performen bisnis.
  7. Informasi Pertanggungjawaban Sosial; Istilah pertanggungjawaban merujuk pada akuntabilitas masyarakat sebagai suatu kesatuan dengan memperhatikan kepentingan umum seperti kesejahteraan masyarakat, keamanan public, dan lingkungan.
  8. Informasi Riset dan Pengembangan; Secara umum Riset dan Pengembangan merupakan hal utama dari keberhasilan sebuah perusahaan jangka panjang.
  9. Informasi Program Investasi; Secara umum dapat diterima bahwa kualitas pengeluaran modal perusahaan berlawanan dengan akuisisi bisnis yang sedang berjalan daripada perusahaan lain, adalah hal yang utama dalam kesuksesan perusahaan jangka panjang.
  10. Informasi Prospek Masa Depan; Para pengguna tertarik untuk menambah pengertian mereka tentang aktivitas MNE di masa sekarang dan di masa lalu, karena tertarik pada prospek masa depan dari MNE.

Pemeriksaan operasi

Bagian pelaporan sekarang dikenal dengan pendirian praktek penyingkapan informasi oleh MNEs, tetapi perhatian berfokus pada kuantitatif daripada kualitatif informasi. Dalam praktek, mayoritas MNEs memberikan tambahan ulasan cerita, dan terkadang data kuantitatif, pada segmen dasar dalam pemeriksaan operasi mereka.

Pemeriksaan keuangan

Pemeriksaan keuangan menceritakan untuk diskusi dan analisi pada keuangan akhir dan posisi perusahaan keseluruhan, topik diskusi mencakup likuiditas akhir dan sumber modal dan penilaian asset dan inflasi. Bidang pemeriksaan ini relevan untuk memperbaiki pengertian pada factor pengaruh pelaksanaan perusahaan. Bidang ini mencakup hal yaitu :

  1. Analisis akhir U. S. MNEs sesuai dengan keperluan SEC. Juga memasukkan korelasi tren masa lalu dengan arus penjualan dan laba,
  2. Menganalisis likuiditas dan sumber modal. Tingkat penyingkapan relative tinggi di Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
  3. Menganalisis nilai asset dan inflasi. Pihak dari Afrika Selatan, dalam keperluan arena nilai asset dan inflasi yang terbatas meskipun beberapa pengalaman inflasi akuntansi dalam nomor daerah.

Frekuensi dan garis waktu dari pelaporan

Di Amerika Serikat dan Kanada pelaporan dilakukan dua kali setahun. Di Eropa, EU mengurus pada pelaporan interm mewajibkan daftar perusahaan untuk memberikan laporan per enam bulan. IASB juga memiliki standar pada pelaporan keuangan internal. tetapi frekuensi ini pada pelaporan hanya pemisah untuk isi minimum pada laporan internal.

Referensi

http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/10/transparansi-dan-pengungkapan.html