Pada strategi ini, auditor lebih mengutamakan pengujian substantive daripada pengujian pengendalian. Auditor relative lebih sedikit melakukan prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur pengedalian intern klien. Strategi ini lebih banyak dipakai dalam audit yang pertama kali daripada atas klien lama.
Strategi ini digunakan apabila auditor, atas dasar pengalaman maupun tahap perencanaan sebelumnya, menemukan kondisi sebagai ebrikut:
1.Pengendalian yang terkait dengan suatu asersi, tidak efektif. Oleh karena itu, salah saji tidak akan dpat dicegah atau dideteksi oleh struktur pengendalian intern klien. Auditor kemudian menguji apakah salah saji yang tak terdeteksi oleh struktur pengendalian intern klien tersebut, dapat dideteksi oleh prosedur audit. Dengan demikian, auditor akan lebih banyak melakukan pengujian substantive.
2.Biaya untuk melaksanakan :
1.Prosedur tambahan untuk menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern
2.Test of control untuk mendukung lower assessed level of control risk melebihi biaya untuk melaksanakan test substsntif yang lebih ekstensif.
Kedua kondisi ini biasanya terkait dengan asersi akun:
3.Yang dipengaruhi terutama oleh transaksi tidak rutin atau jarang terjadi seperti aktiva tetap, utang obligasi, dan modal saham
4.Yang sangat memerlukan jurnal penyesuaian seperti akumulasi depresiasi.