Lower assessed level of control risk approach
Auditor lebih mengutamakan pengujian pengendalian daripada pengujian substantive pada strategi ini. Hal ini bukan berarti auditor sama sekali tidak melakukan pengujian substantive. Auditor tetap melakukan pengujian substantive meskipun tidak se-ekstensif pada Primarily substantive approach. Auditor lebih banyak melakukan prosedur
untuk memperoleh pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien. Strategi ini lebih banyak dipakai dalam audit atas klien lama daripada audit yang pertama kali atas klien baru. Strategi ini digunakan apabila auditor, atas dasar pengalaman maupun tahap perencanaan sebelumnya, menemukan kondisi sebagai berikut:
1.Pengendalian yang terkait dengan suatu asersi dirancang dengan baik, dan sangat efektif. Struktur pengendalian intern klien sangat efektif tersebut akan dapat mengurangi kemungkinan salah saji. Oleh karena itu, auditor harus menguji apakah struktur pengendalian intern klien benar-benar efektif dalam mendeteksi salah saji. Auditor lebih banyak melakukan pengujian pengendalian.
2.Biaya untuk melaksanakan:
1.Prosedur tambahan untuk menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern
2.Test of control untuk mendukung lower assessed level of control risk lebih rendah dari pada biaya untuk melaksanakan test substantive yang lebih ekstensif.
3.Akun yang diperiksa adalah akun yang dipengaruhi transaksi rutin, dan volumenya tinggi. Contoh akun seperti itu adalah:
1.Penjualan
2.Piutang dagang
3.Persediaan
4.Biaya upah dan gaji
Referensi : http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/11/strategi-audit-lower-assessed-level-of.html
Strategi Audit : Lower assessed level of control risk approach
Posted by Harni Tyastuti
22.17, under
Tulisan Softskill
|
0
komentar
0 Responses So Far: